Banyak Salah Tangkap Warga Dayak, Ada yang Dibunuh di Hutan

Jejak Pembantaian Anggota Partai Terlarang di Kalteng (2)

cover radar sampit perburuan partai terlarang
Cover Radar Sampit edisi operasi penumpasan PKI di Kalteng puluhan tahun silam, terbit 30 September 2014. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

Walman kemudian menyampaikan keresahan hatinya pada atasannya. ”Bagaimana kalau tahanan ini diberi kebebasan? Pagi bisa keluar, tapi malam datang lagi. Jadi, mereka bisa mencari kehidupan, bisa mencari uang untuk membantu keluarganya,” katanya.

Permintaan Walman ternyata disetujui sampai akhirnya ada keputusan tahanan PKI dibebaskan. Pembebasan itu bukan tanpa syarat. Mereka diwajibkan membuat surat keterangan kepada polisi dan berjanji untuk tidak berbuat hal-hal yang melanggar ketentuan. Walman menjamin langsung pembebasan mereka.

Bacaan Lainnya

”Mereka harus membuat surat keterangan ke polisi, saya berpesan pada mereka, jangan macam-macam, sebab yang menjamin kalian saya,” ujarnya. Para tahanan tersebut kemudian kembali ke desanya masing-masing.

Walman mengaku tidak mengetahui secara persis nasib tahanan lain sebelum ia menjabat sebagai Dandim. Semua penangkapan saat itu dilakukan di bawah komando CPM. Saat ia menjabat Dandim di Kapuas, ia mengaku tidak ada tahanan yang dibunuh, hanya ditahan, jumlahnya pun tak banyak. Namun, ia tak ingat persisnya.

Baca Juga :  Teror dan Ketakutan, Tentara Berjaga Siang-Malam, Situasi Kalteng Mirip Perang

Tahanan tersebut kemudian dikirim lagi ke Palangka Raya. Mereka yang ditahan bukan hanya dari kalangan sipil, polisi dan tentara yang diduga terlibat PKI pun ditangkap.

”Ada yang dibunuh, tapi mereka dibawa ke hutan. Saya pun tak tahu dimana lokasinya. Sampai hari ini, tak diketahui berapa yang mati, karena mereka dibunuh dan disembunyikan, dibawa ke hutan,” tuturnya dengan mimik wajah serius. (ign/bersambung)



Pos terkait