BATAL LAGI!!! Masih Kurang Rp 300 Juta, Pasar Rakyat Mentaya Gagal Difungsikan Tahun Ini

pasar rakyat mentaya
HAMPIR SELESAI: Bangunan Pasar Rakyat Mentaya di Jalan Ahmad Yani belum bisa difungsikan tahun ini, Senin (7/11). (HENY/RADAR SAMPIT)

Pekerjaan tersebut rencananya ditargetkan selesai April 2022. Namun, karena kekurangan anggaran, molor selama berbulan-bulan. Pada proyek lanjutan tahap dua, pekerjaan dilanjutkan menggunakan sistem lelang, dikarenakan anggaran melebihi Rp 200 juta. Karena hal itulah, pekerjaan sempat terhenti dan molor karena menunggu pemenang lelang.

”Proses lelang sampai dua bulan. Pekerjaan tidak dapat langsung dikerjakan. Pekerjaan kembali dilanjutkan dari Juli sampai September setelah ada tambahan anggaran Rp 370 juta,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Zulhaidir mengungkapkan, beberapa pekerjaan, seperti pemasangan keramik dan pengecoran selasar teras pintu, pemasangan kenopi di teras masuk sudah selesai digarap. Pekerjaan yang belum selesai, di antaranya pembangunan pintu masuk (arah KNPI Jalan Yos Sudarso), pemasangan instalasi listrik, pengecatan, dan penambahan rak.

”Pemasangan sekat partisi dilanjutkan dalam bulan ini. Setelah pemasangan partisi selesai, baru kami akan perhitungkan beberapa keperluan penambahan rak susun untuk pajangan produk,” ujarnya.

Baca Juga :  BIADAB!!! Lampu Tiba-Tiba Mati, Pemerkosa Menanti di Luar Kelambu

Zulhaidir mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan 40 rak susun untuk tempat pajangan produk UMKM. Swalayan Rakyat Mentaya nantinya diperuntukkan guna menampung produk UMKM yang dikelola satu manajemen.

”Pertama dikelola satu manajemen dari Disperdagin Kotim. Ke depannya mungkin bisa melibatkan pihak ketiga dari perusda atau bisa juga dikelola koperasi yang di dalamnya melibatkan pelaku UMKM,” ujarnya.

Dalam penjualan produknya nanti, lanjut Zulhaidir, siapa pun pelaku UMKM, termasuk petani lokal dapat menjual dan memajang produknya di Swalayan UMKM. ”Siapa saja boleh menitip. Kami tawarkan dan membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin menjual memajang produknya di Swalayan UMKM, karena kami sudah siapkan rak susunnya. Asalkan dengan syarat, produknya harus memenuhi standardisasi dan diupayakan sudah berizin,” ujarnya.

Untuk menampung stok ketersediaan produk UMKM, Disperdagin akan menyediakan gudang penyimpanan barang. ”Nanti kami siapkan gudang penyimpanan barangnya. Nanti juga ada ruang pendingin khusus untuk penempatan sayur dan ikan segar yang dikemas rapi,” ujarnya.



Pos terkait