Lebih lanjut Ahyar menjelaskan, piagam penghargaan yang ditujukan kepada atlet tak ditulis lengkap berdasarkan kategori dan kelas. Hal itu dikarenakan waktu yang singkat dan para atlet yang menginginkan agar segera melakukan penyerahan medali dan piagam.
”Saya lihat keinginan dari atlet begitu selesai pertandingan itu langsung ingin dibagikan piagam dan medalinya. Panitia cabor tidak ada waktu untuk mengisi lengkap, sehingga dikosongkan dan diisi sendiri oleh peserta, sehingga menghindari apabila terjadi kesalahan pada nama,” jelasnya.
Manager Cabor Catur Porkab Kotim Kecamatan Telawang Ruslan Abdul Gani memaklumi apabila ada kekurangan dalam kegiatan Porkab Kotim. ”Terkait pemberian bonus, itu kewenangan kecamatan. Supaya semarak, kami ikutkan peserta dari kecamatan lain masuk ke Kecamatan Telawang. Peserta diberikan pakaian dan uang saku. Adapun bonus itu tergantung kemampuan anggaran dari kecamatan,” jelasnya. (hgn/ign)