Menurutnya, pada periode mereka sebelumnya, paripurna bisa digelar dalam sehari tiga kali jika sudah mendekati batas akhir. Misalnya, paripurna LKPj ataupun APBD Kotim. ”Jika tidak ada hal mendesak, ya semuanya berjalan normal saja,” katanya.
Ikut Pelesiran
Sumber Radar Sampit juga mengungkap, ada oknum pegawai di lingkungan Sekretariat Dewan yang kerap ikut pelesiran berbalut perjalanan dinas. Oknum tersebut dalam sebulan nyaris hanya Senin dan Selasa berada di kantor.
”Kondisi ini sudah lama terjadi, seakan tidak ada batasan. Kedekatan dengan pimpinan sekretariat pun sangat menentukan moncernya kegiatan pelesiran itu,” katanya.
Menurutnya, dalam beberapa agenda perjalanan dinas, terutama ke luar daerah, tujuannya selalu tempat wisata. Di situ kegiatannya cenderung liburan dan pelesiran.
”Misalnya kunjungan ke Bali, di situ kunjungannya satu atau dua jam selesai, setelahnya agendanya bebas. Tak ada lagi kegiatan. Makanya 95 persennya itu pelesiran saja, tapi dibiayai oleh negara,” katanya.
Sekretaris DPRD Kotim Bima Eka Wardana sampai kemarin belum mengklarifikasi mengenai berbagai kritik dan tudingan terhadap keuangan lembaga tersebut. Adapun anggota DPRD Kotim SP Lumban Gaol sebelumnya menegaskan, pihaknya selalu melaksanakan kegiatan perjalanan dinas mengacu pada aturan pelaksanaan.
”Saya berbicara khusus untuk biaya perjalanan anggota. Kalau yang kami laksanakan di komisi kami selama ini, menurut saya pantas dan kami laksanakan dengan baik mengacu pada tupoksi yang memang perlu kami lakukan sebagai dasar untuk menindaklanjuti di daerah kita,” kata anggota Komisi III DPRD Kotim ini, pekan lalu.
Gaol menegaskan, kegiatan perjalanan dinas di komisi yang dia bidangi saat ini memang memiliki output jelas dan bisa dilakukan pemeriksaan lebih jauh. Dia tidak ingin kegiatan mereka yang orientasinya untuk kepentingan daerah dianggap sebagai kegiatan fiktif.
”Kalau yang kami laksanakan di komisi kami, saya bisa pertanggungjawabkan pelaksanaannya dan selalu diskusi terlebih dahulu sebelum menyimpulkan tujuan dan materinya,” kata Gaol. (ang/ign)