SAMPIT, RadarSampit.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandara Haji Asan Sampit mengimbau masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) agar tetap waspada terhadap potensi amukan alam, seperti angin kencang, hujan deras disertai guntur.
“Melihat analisa angin berada di angka 3000 feet terdapat adanya kovergensi di wilayah Kotim yang dapat memicu terjadinya penumpukkan masa udara dan pertumbuhan awan konvektif. Sehingga, dalam seminggu ke depan cuaca di wilayah Kotim diprediksi masih berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga malam hari,” kata Kepala BMKG Kotim Musuhanaya melalui Prakirawan Cuaca BMKG Kotim Rahmat Wahidin Abdi, Senin (9/5).
Berdasarkan data BMKG Kotim, musim hujan sudah dimulai sejak Oktober 2021- dasarian ketiga Mei 2022. Masa peralihan musim hujan ke musim kemarau diperkirakan terjadi pada akhir Mei 2022. Namun, cuaca bersifat dinamis dan dapat berubah setiap saat apabila ada gangguan pada atmosfer.
Rahmat menjelaskan, kriteria musim hujan terjadi apabila nilai curah hujan pada dasarian kedua masing-masing 50 mm atau lebih diikuti pada dasarian berikutnya. Berdasarkan pantauan BMKG Kotim, curah hujan yang terukur pada dasarian kedua April sebanyak 59,3 mm dan curah hujan pada dasarian ketiga April sebanyak 110,9 mm. Sedangkan, sejak awal Mei sampai 9 Mei curah hujan mencapai 213,7 mm. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pada saat ini Kotim masih masuk musim penghujan.
“Curah hujan di wilayah Kotim per dasarian tercatat masih diatas 50 mm. Jadi, bisa saya pastikan wilayah Kotim saat ini masih masuk musim penghujan hingga dasarian ketiga Mei. Namun, apabila curah hujan per dasarian berturut-turut kurang dari 50 mm kemungkinan pertanda memasuki musim peralihan yang biasanya diikuti oleh arah angin variabel. Tetapi, apabila sewaktu-waktu ada perubahan cuaca akan kami update melalui website resmi kami,” katanya.
Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan apabila pada awal Mei tepatnya pada Lebaran 1443 Hijriah suhu cuaca terasa panas hal itu dapat disebabkan karena akhir April terjadi pusat tekanan rendag yang terpantau diperairan selatan Vietnam.