Untuk Kecamatan Kotawaringin Lama Desa Kondang, ada ratusan rumah yang terdampak banjir. Kemudian, akses jalan lintas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama KM 30. ”Kondisi di lapangan untuk roda dua menyeberang menggunakan perahu warga sekitar,” ujarnya.
Untuk Kecamatan Pangkalan Lada yang terdampak, yakni di Desa Pandu Senjaya ada 3 RT. Kemudian, banjir juga menyebabkan jembatan penghubung antara RT 4 dan RT 22 putus.
Kecamatan Pangkalan Banteng yang terdampak di Sungai Hijau ada di dusun 1 ada 65 KK dengan jumlah 243 orang. Dusun II ada 1 KK dengan 4 orang. Desa Semanggang juga terdampak di sekitar Jembatan Aliong hingga menyebabkan kemacetan parah.
”Saat ini tengah dilakukan pekerjaan rehab dengan target 1 hari menggunakan plat aramco (buis baja) oleh PT Korintiga dan akses jalur alternatif bagi pengguna jalan akan dialihkan sementara Desa Sungai Kuning – Sidomulyo dan Desa Kebun Agung – Desa Arga Mulya,” katanya.
Belum Puncak
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang melanda Kabupaten Kotawaringin Barat ternyata bukan puncak musim hujan. Kepala Stasiun Meteorologi Iskandar Kotawaringin Barat Aqil Ihsan mengatakan, meski saat ini curah hujan tinggi, bukan berarti puncak musim hujan.
”Madden Julian Oscillation di kuadran tiga berkontribusi terhadap banyaknya jumlah curah hujan. Ditambah lagi belokan angin dan konvergensi juga sering terjadi, sehingga pertumbuhan awan hujan cukup signifikan,” jelasnya.
Indeks Enso juga turut pengaruh pada cuaca ekstrem. Sehingga enso (la nina) masih signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini sebagai penyumbang curah hujan di wilayah Indonesia.
Kemudian cuaca ekstrem yang terjadi di Kobar ini berdasarkan hasil analisa anomali suhu permukaan laut di perairan Kalimantan Tengah bagian barat menunjukan adanya peningkatan suhu dibandingkan kondisi normalnya (1.0 – 2.0 Celcius).
Ditambah lagi filter spasial Madden Julian Oscillation dan gelombang Kelvin terpantau aktif di lokasi kejadian serta adanya masa udara basah pada lapisan rendah hingga tinggi dengan nilai 70% – 90%. Kondisi ini dapat mendukung proses pertumbuhan awan konvektif di sekitar lokasi kejadian yang memicu peningkatan intensitas curah hujan.