Perjalanan jauh juga dialami Sliwenie. Guru yang mengajar di SMPN 8 Mentaya Hulu ini menghabiskan Rp 1 juta dengan waktu tempuh selama 12 jam perjalanan dari Desa Tumbang Torung menuju Sampit demi mengikuti tes.
”Saya mulai mengajar jadi guru honor sudah dari tahun 2012 dan diangkat jadi guru kontrak baru tahun 2020. Saya asli Tumbang Torung yang memiliki harapan kuat agar pemerintah dapat tetap mempertahankan saya mengajar menjadi guru sampai batas waktu yang telah ditentukan pemerintah pusat nantinya,” tandasnya. (***/ign)