Lalu, bagaimana membedakan malam dengan siang? Suraji menunjukkan lampu pada salah satu atap ruangan tersebut. Lampu itu berwarna merah. Lampu menyala saat siang dan mati saat malam. Saya sempat nyeletuk, apakah bisa ibadah salat berjamaah? Terutama salat Jumat. Sebab, dibutuhkan tempat yang luas. Suraji tersenyum. Dia lalu memanggil dua rekan di dalam kapal tersebut. ”Bantu saya melipat semua partikel,” pintanya.
Mereka lantas melipat partikel di ruangan tersebut. Pembatas kamar, dapur, meja, dan tempat tidur, semua dilipat. Saya terkejut. Sekat-sekat itu menyingkir sehingga ruangan tampak lebih luas. ”Kami beribadah bersama di ruangan ini,” ujarnya.
Suraji menegaskan, pelayaran kapal selam lebih berisiko. Awak buah kapal selalu pasrah. Kalau ada gangguan dengan kapal, sulit mendeteksinya. Sebab, kapal berada di bawah permukaan laut. Tidak tampak.
Upaya penyelamatan diri juga berisiko. Karena itu, awak buah kapal selalu mengutamakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. (*/c14/ttg/jpg)