Kisah Para Dai di Daerah 3T, Hadapi Tantangan dan Tebar Kedamaian

Liputan Khas Ramadan 1446 Hijriah (23)

Pendakwah Mumu Nazmudin saat mengajarkan anak-anak mengaji
AJAR MENGAJI: Pendakwah Mumu Nazmudin saat mengajarkan anak-anak mengaji di To’ Karau, Kecamatan Sesean, dan Baladatu Lembang, Kecamatan Rantebua, Toraja Utara. ANTARA/HO-Kemenag

Musyawir melakukan sejumlah pembinaan keagamaan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat setempat. Di antaranya, mengaji, tahsin qiraah, praktik wudhu, praktik memandikan, mengafani dan menyalati jenazah, dan lain sebagainya.

Papua punya karakteristik tersendiri sehingga para dai perlu menerapkan strategi khusus ketika berdakwah di sana.

Bacaan Lainnya

Strategi tersebut seperti berbaur langsung dengan masyarakat setempat, tidak menonjolkan pakaian yang lebih bagus dari mereka, memberikan nasihat yang bijak ketika mereka salah, dan mengajarkan kebersihan ketika mereka kotor.

Ketika dai berpenampilan dan bersikap seperti dai-dai yang ada di kota, masyarakat Papua justru akan merasa tidak pantas bergaul dengan mereka. Pada akhirnya, mereka akan semakin menjauh dari dakwah Islam

“Ikuti arus tapi jangan terbawa arus. Ikuti kebiasaannya yang tidak melanggar syariat, dan mengingatkan di saat melakukan kesalahan,” kata Musyawir.

Musyawir berpandangan berdakwah di daerah 3T menyenangkan dan sekaligus menantang. Kondisi tersebut mengingatkannya dengan perjuangan Nabi Muhammad saw yang mengalami banyak kesulitan dan risiko saat menyampaikan dakwah.

Baca Juga :  Diaz Borneo, Tukang Cukur di Rimba Taman Nasional Tanjung Puting

Membangun Harmoni Sosial

Kementerian Agama pada 2025 mengirim 1.000 dai dan daiyah dari berbagai daerah di Indonesia ke wilayah 3T, wilayah khusus, hingga luar negeri.

Selain itu, Kemenag juga memperluas akses layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia di luar negeri dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang ditugaskan di luar negeri merupakan peraih juara MTQ di tingkat nasional.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad memberi apresiasi yang tinggi kepada para dai yang bertugas di daerah 3T.

Dedikasi mereka dalam menyebarkan ajaran Islam yang ramah, damai, dan moderat telah berkontribusi besar dalam memastikan layanan keagamaan menjangkau pelosok desa.

Keberadaan para dai di daerah 3T sangat strategis dalam membangun harmoni sosial dan memperkuat pemahaman keagamaan yang inklusif. Untuk itu, Kemenag berkomitmen untuk terus memberi dukungan bagi mereka agar dapat menjalankan tugas dengan lebih optimal.



Pos terkait