Tak puas dengan gelar master yang didapatkannya, Sutriso kembali melanjutkan pendidikan di Universitas Padjajaran mengambil jurusan spesialis kedokteran keluarga layanan primer pada 2015. Dia lulus mendapatkan gelar dokter Sp KKLP pada 2017.
”Saya mulai buka praktik layanan sejak tahun 2002. Karena pasien yang ditangani termasuk peserta BPJS, itu juga alasan memilih mengambil Sp KKLP, karena pekerjaan saya tak jauh dari kerja sama BPJS. Tugas saya merawat kesehatan anggota keluarga dengan melakukan pencegahan secara primer,” ujarnya.
Sutriso kini memantau kurang lebih tiga ribu anggota keluarga binaan kesehatan di Kotim. Melalui WhatsApp grup yang dikelolanya, ada 500-an anggota keluarga yang tergabung diberikan pembinaan dan konsultasi tentang kesehatan.
”Saya rutin memantau kualitas hidup pasien saya. Apa yang dia konsumsi, olahraga apa saja yang dilakukan rutin. Pasien yang punya penyakit kronis, hipertensi, diabetes melitus, jantung, dan lain-lain terus dipantau agar jangan sampai komplikasi,” ujarnya.
Pencegahan dilakukan dengan memberikan konsultasi kepada pasien untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan menjauhkan diri dari stres yang membebani pikiran.
”Saya selalu ingatkan ke semua pasien saya, hindari stres. Tetap semangat dan jangan lupa buatlah hidup selalu bahagia sepanjang hari,” tandasnya. (***/ign)