Sebelumnya, anggota DPRD Kotim dari Fraksi Golkar Riskon Fabiansyah meminta Pemkab Kotim agar tidak menganggu program aspirasi DPRD yang dituangkan melalui pokok pikiran DPRD. Pasalnya, pokir merupakan buah hasil penjaringan program ketika DPRD melaksanakan reses. Dia berharap refocusing tidak sampai mengorbankan program dalam pokir tersebut.
”Kami yakin di bawah kepemimpinan Bupati Kotim Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati akan bisa memahami dan memberi solusi. Pokok-pokok pikiran DPRD tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat, sehingga sangat diharapkan,” ujar Riskon.
Legislator lainnya, Hendra Sia, berharap refocusing anggaran dilakukan dengan memilah anggaran kegiatan yang masih bisa ditunda, sehingga tidak mengorbankan kegiatan penting, seperti yang diusulkan anggota dewan.
”Bahkan ada masyarakat yang bersuara, masa setiap tahun anggaran dipangkas, sehingga tidak merasakan hasil pembangunan? Semoga di bawah kepemimpinan Bupati Kotim Halikinnor, hasil reses tersebut bisa dilaksanakan. Terutama di daerah pemilihan lima yang masih memerlukan banyak sentuhan pembangunan,” ujar Hendra.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan Bardiansyah mengatakan, dirinya merupakan salah satu orang yang gagal memperjuangkan aspirasi pembangunan di daerah pemilihannya. Salah satunya program infrastruktur untuk jalan akses pertanian. Program itu dihapus dengan dalih refocusing anggaran.
”Jadi, saya salah satu anggota dewan yang gagal memperjuangkan dapil konstituennya. Saya akui hal tersebut karena program yang kami ajukan seratus persen hilang semua. Entah saya sendiri atau teman-teman yang lain ikut merasakan, yang jelas aspirasi warga saya semuanya hilang,” kata Bardiansyah.
Keluhan Bardiansyah itu disampaikan melalui rapat paripurna di depan Halikinnor. Pihaknya sampai sengaja melakukan kaji banding ke Kabupaten Kotawaringin Barat terkait masalah itu. Hasilnya, tidak ada satu pun program aspirasi DPRD setempat yang dihapus.
”Kawan-kawan di Kobar untuk program pokok pikiran mereka tidak diganggu seratus persen, sementara Kotim hilangnya seratus persen,” ujarnya. (ang/ign)