Melihat Pemotongan Hewan Kurban di Sampit 

Puluhan Petugas Disebar, Pastikan Daging Aman dan Layak Konsumsi

kurban
PASTIKAN AMAN: Pemeriksaan daging kurban bantuan dari Presiden RI di Masjid Nurul Iman, Sampit, Senin (17/6). (HENY/RADAR SAMPIT)

Seluruh hewan kurban yang dilakukan pemotongan telah melalui proses pemeriksaan berlapis yang dimulai dengan melakukan pendataan dan pengecekan fisik hewan yang didatangkan dari Jawa ke lokasi pengepul atau penampungan penjualan hewan kurban.

Kemudian, dilanjutkan pemeriksaan antemortem atau pemeriksaan hewan kurban sebelum dilakukan pemotongan.

Bacaan Lainnya

Dari hasil pemeriksaan antemortem, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim mendata jumlah keseluruhan hewan kurban yang masuk Kotim sebanyak 2.553 ekor sapi, 899 ekor kambing dan 13 ekor domba.

Pemeriksaan antemortem telah dilakukan sepekan menjelang Iduladha 1445 Hijriah di 12 kecamatan di Kotim. Sebaran hewan kurban terbanyak berada di Kecamatan MB Ketapang sebanyak 1.361 ekor sapi, 702 ekor kambing, dan 4 ekor domba. Dan, di Kecamatan Baamang sebanyak 356 ekor sapi, 100 ekor kambing yang dijual oleh tujuh pedagang.

Baca Juga :  Di Surabaya Terlalu Mahal, Bayi Kembar Siam Kobar Bakal Dipisah di Jakarta

“Hewan kurban yang didatangkan sebagian besar dari Madura, Sulawesi dan Jawa Timur. Ada juga sapi dan kambing yang dilakukan penggemukan oleh peternak lokal jumlahnya tidak banyak, kurang dari 10 persen,” kata Endrayatno, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim saat mendampingi pejabat dari provinsi Kalteng mengecek pemotongan daging kurban di Masjid Nurul Iman.

Dari pemeriksaan antemortem tersebut, pihaknya mendata ada sebanyak 4 ekor kambing yang tidak layak kurban, karena belum sampai umur setahun dan 3 ekor sapi yang mengalami kekurangan fisik.

”Tujuh ekor hewan yang sudah dilakukan pemeriksaan antemortem ini dinyatakan tidak layak kurban, sehingga tidak diberikan label stiker. Adapula beberapa hewan kurban yang mengalami penyakit mulut dan kuku (PMK) tetapi karena begitu datang ke Sampit segera dilakukan pendataan dan mendapatkan pengobatan, masih semangat makan, tubuh masih sehat berdiri dan lukanya bisa sembuh diobati maka dinyatakan layak kurban,” ujar Endra.

Adapun pada pemeriksaan postmortem atau pemeriksaan hewan kurban setelah dilakukan pemotongan dilakukan di 195 titik lokasi pemotongan hewan kurban yang tersebar di wilayah Kecamatan Baamang sebanyak 84 titik lokasi dan di Kecamatan MB Ketapang tersebar di 111 titik lokasi. Data lokasi pemotongan hewan kurban belum termasuk di kecamatan luar Kota Sampit.



Pos terkait