Usaha mikro kecil seringkali terbentur modal untuk meningkatkan produktivitas. Kredit Usaha Rayat (KUR) hadir sebagai solusi nyata untuk memajukan dan meningkatkan produktivitas UMKM secara berkelanjutan.
HERU PRAYITNO, Sampit | radarsampit.com
Beragam jamu dalam kemasan botol ukuran 500 mililiter berjejer rapi di atas meja. Ada kunyit asam, jahe, beras kencur, temulawak, sirih, pinang majakani, teh rimpang, dan banyak lagi. Semua produk itu bikinan Miya sendiri.
Miya merupakan satu dari sekian banyak pedagang yang membuka lapak di area Car Free Day (CFD), Taman Kota Sampit, setiap Minggu pagi. Ramainya pengunjung CFD pun membawa berkah baginya dan para pedagang lain.
”Produk jamu itu berawal ketika saya kena Covid-19 dan sakit lambung kronis. Saya obati dengan jamu ramuan sendiri, ternyata sembuh. Dari situlah saya belajar membuat aneka ramuan herbal. Saat mencoba jual jamu, ternyata banyak yang pesan,” ujar perempuan bernama lengkap Sumiyati Yelawati saat dibincangi Radar Sampit, Minggu (16/3/2025).
Kini, produk minuman herbal yang diberi label ”Kreasi Miko” semakin populer di kalangan pengunjung CFD. Dia melihat adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dengan minum produk herbal.
”Produk yang saya jual bahan semua fresh. Seperti kunyit, saya tidak menggunakan kunyit bubuk, tapi kunyit yang fresh. Juga tidak ada pengawet maupun pemanis buatan,” ujar Miya.
Selain minuman herbal, wanita berhijab ini juga menjual aneka kue basah tradisional yang menjadi pelengkap yang sempurna bagi pengunjung CFD. Kue-kue seperti klepon, nagasari, dan lapis legit ini menjadi favorit banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin menikmati cemilan ringan sembari menikmati suasana di Taman Kota Sampit.
Dengan berjualan di CFD, Miya meraih keuntungan yang signifikan. Keberhasilan ini tak terlepas dari kualitas produk yang dijual serta strategi pemasaran yang tepat. Interaksi langsung dengan pelanggan memungkinkan Miya untuk lebih memahami keinginan konsumen dan meningkatkan kualitas pelayanan.