PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pasar Lama Sayur dan Ikan (Saik) Indra Kencana, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kondisinya memprihatinkan. Pasar yang pernah mengalami masa kejayaan pada eranya itu, tinggal menyisakan kenangan. Dari puluhan lapak pedagang, hanya tersisa satu yang berjualan.
Banjir besar yang melanda Kota Pangkalan Bun pada 2022, kian menenggelamkan nama besar Pasar Saik Indra Kencana. Pantauan di lokasi, pada bagian lantai yang terbuat dari kayu ulin sudah banyak hilang, berlubang dan lapuk, sementara pada bagian plafon di lorong pasar sudah nyaris ambruk.
Informasinya, Pasar Saik Indra Kencana sudah diambil alih Dinas Perhubungan Kabupaten Kobar dan akan digunakan untuk perluasan pelabuhan. Akibatnya, satu per satu pedagang meninggalkan lapaknya.
Satu-satunya pedagang yang bertahan, Asmiah, mengatakan, pedagang lain sudah pindah karena kondisi pasar sudah tidak layak lagi. ”Banjir besar tahun lalu membuat kondisi pasar semakin memprihatinkan. Pedagang sudah enggan berjualan,” ujarnya.
Satu-satunya aliran listrik yang masih terpasang hanya di tempatnya jualan. Sisanya sudah tidak ada lagi jaringan. Menurutnya, pedagang lain ada yang pindah ke pasar lain dan ada yang berhenti berjualan.
Asmiah mengungkapkan, Pasar Saik Indra Kencana sudah ada sejak tahun 1977 silam. Bahkan, menjadi pasar primadona masyarakat Pangkalan Bun ketika itu. Saat ini kondisinya berbanding terbalik, sudah nyaris punah.
Dia melanjutkan, saat ini tidak ada lagi yang membayar retribusi, karena sudah tidak ada pedagang sayur dan ikan. Kondisi tersebut karena dampak dari banyaknya pasar yang dibangun, sehingga masyarakat lebih memilih pasar yang representatif untuk berbelanja. ”Bahkan ada pasar yang dibangun pemerintah daerah juga sepi pembeli. Apalagi pasar yang kondisinya seperti ini,” katanya. (tyo/ign)