No Tabu Clubs untuk Seks

catatan
Tuti Marinus Lailani, Dokter Umum di RSUD Sukamara

Anak dengan stunting akan tumbuh dengan berbagai masalah. Salah satunya penurunan kemampuan berpikir yang nantinya akan memengaruhi kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Pendidikan seks memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Pemerintah melalui instansi terkait tidak dapat bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama orang tua dalam memberikan pendidikan seks kepada anak. Akan tetapi, tidak semua orang tua dapat berbagi informasi mengenai seks kepada anak-anak mereka di rumah.

Bacaan Lainnya

Rendahnya pengetahuan mengenai seks hingga cara penyampaian yang sulit untuk diterapkan oleh orang tua kepada anak, menyebabkan anak hanya diajarkan mengenai larangan berdasarkan agama.

Perlu program yang tidak hanya berfokus pada anak, tetapi juga pada orang tua dalam memberikan pengetahuan dasar mengenai seks, akibat, hingga cara bagaimana orang tua mengedukasi anak mengenai pendidikan seks di rumah.

Pendidikan seksual untuk anak dapat dimulai dari usia 3-4 tahun. Pemberian pendidikan ini diberikan secara bertahap dan terus menerus sesuai dengan umur anak.

Baca Juga :  Pendayagunaan Amdal Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup Menurut UU Ciptakerja (9)

Pendidikan ini berlanjut hingga anak mencapai usia pubertas, maka pengetahuan yang diberikan dapat lebih mendalam. Salah satunya adalah pengetahuan mengenai seks yang aman.

Jika pendidikan yang diberikan dalam bentuk larangan, maka anak akan mempunyai keinginan untuk mencoba lebih besar. Selain itu, perlunya ditanamkan mimpi akan masa depan yang lebih baik pada anak, agar anak tidak hanya berfokus mengenai seks, tetapi lebih berfokus mengejar mimpi.

Efek lain yang terjadi pada pernikahan dini adalah anak rentan putus sekolah. Walaupun pemerintah tidak melarang anak dengan kehamilan untuk melanjutkan sekolah, akan tetapi adanya bullying menyebabkan anak trauma mengikuti sekolah formal.

Di Brownsville, Texas terdapat sekolah menengah atas yang siswanya adalah ibu remaja. Sekolah ini berisi ibu remaja yang hamil atau mempunyai anak yang merasa malu dan mengalami bullying.

Sekolah ini juga menyediakan tempat penitipan anak di saat ibu anak tersebut sedang belajar di ruangan berbeda. Hal ini diharapkan dapat diterapkan di Indonesia dan diperlukan kerja sama dari instansi pemerintah, tokoh masyarakat hingga orang tua agar tidak hanya berfokus menikahkan anak yang hamil di luar nikah akan tetapi juga berfokus pada pendidikan anak yang sedang hamil dan anak yang akan dilahirkan.



Pos terkait