Pemerintah Kembalikan Minyak Goreng Kemasan ke Harga Keekonomian

Pemerintah Kembalikan Minyak Goreng Kemasan ke Harga Keekonomian
KOSONG: Minyak goreng yang biasanya melimpah di swalayan, kini sudah kosong karena diborong warga dan hanya menyisakan minyak goreng dengan harga jauh lebih mahal, Senin (14/3). (HENY/RADAR SAMPIT)

Situasi tersebut diperparah dengan fenomena pelaku usaha UMKM yang meningkatkan stok migor sebagai respon belum adanya jaminan ketersediaan migor. “Terlebih lagi menghadapi puasa dan hari raya,” kata Yeka dalam konferensi pers secara daring kemarin. ORI juga menyebut masih adanya situasi panic buying yang menyebabkan migor sesuai HET masih terus langka di pasaran.

Yeka juga menyebut pantauan di lapangan menemukan bahwa spekulan yang memanfaatkan disparitas harga antara HET dan harga di pasar tradisional sulit untuk diintervensi. Aktivitas spekulan itu ditengarai menjadi penyebab terjadinya penyelundupan migor. Menurut Yeka, itu terjadi lantaran gagalnya fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan.

“Fungsi pengawasan tidak akan berhasil diterapkan ketika disparitas harga terjadi dengan gap yang sangat besar,” paparnya. Yeka menyebut disparitas harga migor di pasaran saat ini berkisar antara Rp 8000-9000 per kilogram. “Untuk menghilangkan disparitas harga, lepaskan kepada mekanisme pasar dengan tetap memberlakukan DMO untuk menjamin ketersediaan minyak goreng,” imbuh dia. (dee/lyn/tyo/wan/agf/idr)

 



Baca Juga :  Sempat Bantah Terlibat, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Akhirnya jadi Tersangka

Pos terkait