Survei keanekaragaman hayati dilakukan menggunakan empat metode, yaitu pemetaan (mapping) menggunakan drone DJI Phentom 4 Pro untuk memotret foto lokasi Pulau Hanibung seluas 256,6 hektare dengan estimasi luasan tutupan hutan 186,4 hektare dan lahan terbuka 72,73 hektare.
”Hasil pengambilan foto udara diolah menggunakan aplikasi AGhisoft Metashape untuk mendapatkan data Orthopoto (gambar terbaru) dan Digital Terain Model atau Elevasi Ketinggian Vegetasi di Pulau Hanibung. Hasil dari data foto udara inilah yang nantinya digunakan sebagai perencanaan kedepan dalam pengembangan ekowisata dan rekomendasi pelepasliaran orang utan,” kata Dendy.
Berdasarkan hasil pengambilan foto udara di Pulau Hanibung memiliki tutupan hutan yang cukup bagus. Hanya saja, terdapat areal terbuka yang cukup luas pada bagian barat dan tepi sungai bagian timur.
”Peta tutupan lahan hasil interpretasi Citra Sentinel 2A tahun 2024. Kondisi hutan di sekitar Pulau Hanibung masih cukup bagus. Hanya saja, mulai terdapat perkebunan sawit yang berpotensi berkurangnya areal hutan yang ditemukan di bagian timur laut dan bagian barat yang berpotensi berkurangnya hutan di masa depan. Padahal, keberadaan hutan sangat penting untuk keseimbangan ekosistem dan keberadaan satwa,” ujarnya
Tim juga melakukan analisis vegetasi untuk memperoleh data kuantitatif dari jenis atau komposisi dan struktur vegetasi mengenai struktur dan komposisi dari tumbuhan.
”Analisis vegetasi kami lakukan dengan metode jalur penelitian atau jalur transek sejauh 1 km dengan pembagian lima plot dan sub plot petak tunggal,” ujarnya.
Tim survei juga melakukan monitoring satwa dengan menempuh perjalanan sejauh 500 meter dengan berjalan kaki dan membuka enam lokasi jalur pengamatan (line transect) tersebar di areal hutan Pulau Hanibung yang dirancang menggunakan software Distance 6.0.
Tak peduli waktu, tim bekerja cepat selama tiga hari secara berturut-turut mulai pagi hingga larut malam.
”Perjalanan kami mulai pagi sampai malam. Bahkan sampai jam 01.30 WIB dini hari. Ketika hari sudah gelap, kami menggunakan kamera agar tetap bisa menangkap pergerakan objek. Kendala survei hanya cuaca sempat hujan. Kalau tidak hujan, kemungkinan tim masih tetap bertahan melakukan survei,” ujar Dendy kepada Radar Sampit usai mempresentasikan hasil survei ke Kepala Plt Bapperida Kotim, Kamis (30/5/2024) siang.