Polisi Usut Dugaan Tindak Pidana Sekolah Ambruk

Masih Kokoh, Baru Direhab 2016

Ambruknya bangunan SDN 14 Palangka Raya menjadi perhatian khusus aparat kepolisian
PENYELIDIKAN: Aparat Polsek Pahandut memasang garis polisi di bangunan kelas SDN 14 di Jalan Mendawai Palangka Raya, Senin (10/1). (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA Ambruknya bangunan SDN 14 Palangka Raya menjadi perhatian khusus aparat kepolisian. Peristiwa itu langsung diusut polisi dengan memeriksa sejumlah pihak. Selain itu, bangunan yang ambruk dipasang garis polisi.

Penyebab utama robohnya bangunan belum diketahui pasti, termasuk kerugiannya. Informasi dihimpun, bangunan tersebut seharusnya tak bisa roboh semudah itu, karena baru rehab pada 2016 lalu. Dinding sekolah dan lantai dibangun dari semen dengan fondasi kayu ulin.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Pahandut Kompol Susilawati mengatakan, pihaknya memasang garis polisi agar tak ada orang yang masuk di lokasi kejadian selama dalam penyelidikan. ”Kami lakukan pengecekan dan pemeriksaan, makanya TKP-nya diamankan dulu,” ujarnya, Senin (10/1).

Susilawati menuturkan, pihaknya juga akan memanggil sejumlah orang dari instansi terkait. ”Pembangunan sekolah itu dari Dinas Pendidikan. Kami meminta agar warga tidak merusak lokasi dan memasuki wilayah terjadinya peristiwa tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :  Waspadai Penipuan Rekrutmen Bersama BUMN Mengatasnamakan PLN

Susilawati melanjutkan, pihaknya akan menelusuri kronologi sampai ambruknya bangunan tersebut. Hal tersebut untuk memastikan penyebabnya karena faktor alam atau hal lainnya.

”Makanya kami selidiki apakah ada indikasi pidana di dalamnya. Jika ada indikasi itu, proses hukum akan dilakukan secara profesional. Kami akan panggil pihak terkait, kontraktor dan Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Rachmad Winarso mengatakan, SDN 14 Jalan Mendawai berdiri di kawasan rawa dan selalu tergenang air. Sekolah tersebut juga sempat terendam banjir. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama robohnya bangunan tersebut.

”Kepala Dinas Pendidikan sudah menyurati Dinas PUPR untuk mendeteksi atau melihat penyebab terjadinya kerusakan bangunan tersebut,” ujar Winarso.

Winarso menambahkan, selain mencari tau penyebab ambruknya bangunan, pihaknya juga menilai tingkat kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan. Apalagi di dalam ruangan bangunan yang ambruk terdapat kursi, meja, lemari, dan fasilitas lainnya.



Pos terkait