SAMPIT, RadarSampit.com – Kelompok Pertanian (Poktan) Tani Subur sukses mengembangkan budidaya varietas baru buah semangka di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Sebagai dukungan terhadap pengembangan budidaya tersebut, Bupati Kotim Halikinnor menghadiri langsung panen buah.
Halikinnor bangga pada poktan, pelaksana demplot, penyuluh pertanian, petugas teknis pertanian serta perwakilan cap panah merah sebagai penghasil bibit semangka yang telah melaksanakan demplot atau percontohan penanaman semangka varietas baru, yaitu Amara F1, Amelia F1, Dewangga F1, dan Amarelo F1 yang telah memasuki masa panen.
”Kami telah melakukan panen semangka dengan empat jenis varietas baru dan hasilnya per hektare itu kurang lebih 12,5 ton. Ini sesuatu yang cukup menjanjikan bagi para petani, khususnya yang ada di sini, karena tanahnya cocok. Dari satu buah saja beratnya bisa sampai 10 kilogram, bahkan ada yang sampai 15 kilogram paling besar. Itu luar biasa. Potensi yang selama ini belum maksimal digarap ini mulai berkembang,” ujarnya, Selasa (10/5).
Panen tersebut juga dihadiri Wabup Kotim Irawati, Ketua DPRD Kotim Rinie, Ketua TP-PKK Kotim Khairiah Halikinnor, Sekda Kotim Fajrurrahman, dan sejumlah pejabat lainnya.
Hasil panen semangka di Desa Sebabi mencapai 20 ton per hektare. Jika harga di tingkat petani diasumsikan Rp 5.000/Kg, maka petani akan menerima Rp 100 juta. Bila modal usaha Rp 20 juta/Ha, maka pendapatan petani dalam jangka waktu 64 – 66 hari setelah tanam (HST) sebesar Rp 80 juta.
”Inilah yang kita banggakan. Sebagaian petani memilih mengembangkan semangka,” ucap Halikinnor.
Semangka merupakan salah satu tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Ditambah lagi dukungan cap Panah Merah sebagai penghasil bibit yang berusaha keras melaksanakan penelitian untuk meningkatkan kualitas benih, khususnya benih tanaman yang dikembangkan petani Kotim.
”Semoga hasil panen demplot ini lebih meningkat, sehingga petani, pengembang tanaman semangka khususnya, dan petani lainnya semakin meningkat pendapatannya. Dengan demikian mampu menghadapi gejolak ekonomi, termasuk tentang inflasi yang terjadi di hampir semua negara,” ujarnya.