Reruntuhan Tubuh Gunung Ruang Berpotensi Picu Tsunami

Gunung Ruang di Sulawesi Utara
Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis (18/4/2024). Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas/adw/aww.

TNI AL mengirim KRI Kakap-811 dari wilayah operasi Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Manado. Komandan Lantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka yang memimpin langsung operasi kemanusiaan tersebut. “Tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), salah satunya adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan,” ungkap dia.

Berdasar informasi terakhir yang diterima oleh Lantamal VIII Manado kemarin, aktivitas Gunung Ruang masih intens. Masih tampak asap tebal keluar dari gunung tersebut. Tidak hanya itu, hujan abu masih terjadi dan mengguyur nyaris seisi Pulau Tagulandang. Untuk itu, TNI AL tidak sembarangan bergerak. Mereka terus berkoordinasi agar pengiriman bantuan dan proses evakuasi berjalan sesuai dengan rencana.

Bacaan Lainnya

Nouldy menyebut, bantuan yang dibawa oleh KRI Kakap-811 terdiri atas ribuan paket makanan, selimut, tenda, genset, dan pakaian untuk anak maupun dewasa.

Baca Juga :  Anies Baswedan Ajak Pendukung Berani Wujudkan Perubahan

Bantuan itu berasal dari berbagai pihak. Termasuk bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Selain bantuan tersebut, tidak kurang 400 personel Angkatan Laut ikut bertolak dari Manado ke Pulau Tagulandang. Mereka terdiri atas personel KRI Kakap-811, personel Lantamal VIII Manado, Korps Marinir, dan tenaga kesehatan.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menambahkan, seluruh jajarannya harus selalu siap dan siaga untuk digerakkan dalam berbagai kesempatan. Utamanya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Salah satu contohnya misi yang dilakukan oleh KRI Kakap-811. ”Untuk itu, kami selalu stand by pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana, serta kami siapkan kapal-kapal terkait,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Manado Jandry Paendong menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah mengerahkan KN SAR Bima Sena untuk mengevakuasi masyarakat di Pulau Tagulandang. Sesuai instruksi PVMBG, masyarakat yang berada di radius 6 kilometer dari Gunung Ruang harus dievakuasi.

”Masyarakat yang berada di pesisir pantai atau di pegunungan dekat pesisir pantai, yang membutuhkan pertolongan akan kami evakuasi,” bebernya. (idr/dee/syn/jpg)



Pos terkait