Uluran tangan-tangan dermawan punya andil yang cukup besar terhadap pembangunan Masjid Nurul Ikram. Sedekah yang diberikan para pengendara ketika melewati Masjid sangat berarti mempercepat selesainya pembangunan.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Delapan tahun sudah Masjid Nurul Ikram kembali fungsional sebagai tempat ibadah umat Islam. Setelah dirombak total untuk yang kedua kalinya di atas tanah wakaf seluas 100 meter persegi, masjid yang berlokasi di Jalan Kapten Mulyono, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang itu sudah selesai dibangun sempurna dengan lantai dua.
Bangunan masjid didesain full keramik luar dalam berwarna krem yang dipadukan warna cokelat tua menutupi area dinding. Hal itu selain untuk memberikan kesan bersih tetapi juga memudahkan dalam hal perawatan dan pemeliharaan masjid.
”Masjid ini dulunya kecil saya tidak ingat ukurannya. Dibangun tahun 1997, di sisi selatan Masjid yang sekarang dijadikan areal tempat wudu dan toilet,” kata Mahdor, Ketua Takmir Masjid Nurul Ikram saat ditemui Radar Sampit di Masjid Nurul Ikram, Senin (25/3/2024).
Atas keinginan jemaah dan masyarakat, bangunan masjid yang lama direnovasi dan dirombak total. Letak posisinya sedikit bergeser menghadap ke arah timur (Jalan Kapten Mulyono).
”Bangunannya juga sudah cukup tua, makanya di tahun 2008 Masjid Nurul Ikram mulai dirombak bangun dari awal,” kata Mahdor yang dipercaya menjadi Ketua Takmir Masjid Nurul Ikram sejak tahun 2008 menggantikan Ahim.
Setelah setahun, pembangunan tak berlanjut karena kekurangan dana dan kurangnya koordinasi antara panitia pengurus pembangunan masjid. ”Karena pembangunan sempat mandek, kemudian dibentuklah panitia pembangunan yang baru yang diketuai HM Fakhruddin,” ujarnya.
Pembangunan Masjid Nurul Ikram kembali dilanjutkan pada 2011 selama lima tahun dan selesei 2016 dengan menghabiskan anggaran lebih dari Rp5 miliar.