Selain itu, berdasar data, lanjut Luhut, suhu laut pun saat ini juga telah mencapai rekor tertinggi setelah terakhir terjadi pada 2016. Begitu juga gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini.
”Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan, El Nino di prediksi akan terjadi pada Agustus 2023, meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi,” ungkapnya melalui keterangan tertulis di media sosialnya.
Namun, belajar dari pengalaman pada 2015 yang terjadi di Indonesia, dikatakan Luhut, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas dan juga kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah. Hal itu tentunya berkorelasi terhadap turunnya produksi pertanian dan pertambangan. Termasuk belum lagi dampak luas terhadap inflasi Indonesia dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan.
Luhut menegaskan, pihaknya akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun. Dia telah meminta seluruh kementerian/lembaga terkait serta pemerintah daerah mulai bersiap sejak dini, yakni dengan memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya, sejak saat ini, pihaknya menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino.
”Mari kita semua tetap waspada dan saling menjaga di masa-masa sulit seperti ini, sehingga kerugian yang terjadi akibat peralihan cuaca bisa kita reduksi bersama demi kemaslahatan masyarakat Indonesia seluruhnya,” tuturnya.
Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan, fenomena El Nino diprediksi akan muncul pada Juli – Agustus. Dalam waktu tersebut juga merupakan puncak musim kemarau.
”Begitu muncul El Nino pada Juli atau Agustus maka akan mempengaruhi kemarau yang terjadi, hujannya dapat lebih sedikit dibandingkan pada saat kemarau tapi belum ada El Nino,” jelasnya.
Adapun untuk wilayah yang akan paling berdampak terhadap munculnya fenomena El Nino tersebut, dikatakan Dodo, tentunya yakni Sumatera dan Kalimantan untuk di wilayah luar Jawa. Di wilayah tersebut saat terjadi kemarau sering terjadi karhutla.