Serunya Cerita Dalang Kadriansyah dalam Pertunjukan Wayang Banjar di Sampit

Nonton Semalam Suntuk, Penonton Dibuat Terharu Kisah Pilu

boks wayang kulit banjar (hgn) 2
LESTARIKAN KESENIAN: Dalang Muhammad Kadriansyah saat memainkan karakter wayang kulit dalam Pagelaran Wayang Kulit Banjar Panca Lima di halaman Kantor Bupati Kotim, Jumat (10/3) malam. (HENY/RADAR SAMPIT)

Sekretaris Laung Kuning Banjar, Mahfud, yang ikut menonton mengaku sangat terhibur dengan cerita yang dibawakan dalang dalam bahasa Banjar. ”Sudah lama sekali saya tidak pernah menonton wayang Banjar. Malam ini saya menonton bersama Ketua Laung Kuning Banjar Darmansyah Jauhidi dan rekan-rekan lain. Saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Bupati Kotim Halikinnor yang sudah mendatangkan dan mengadakan wayang kulit Banjar di Kota Sampit,” kata Mahfud.

Mahfud mencoba mereview singkat cerita yang dibawakan dalang dalam bahasa Indonesia. Singkatnya, pemeran utama dalam cerita ini adalah Nala Garing yang ingin menikah dengan seorang putri dari kayangan.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Niatnya yang ingin menikah dibantu Raja Adipati Jenaka yang sudah bernazar, alias berjanji akan membantu Nala Garing agar dapat menikahi Putri Sasi Udara dari kayangan.  Keduanya lalu menemui ayah sang putri yang bernama Maha Guru Dewa Kayangan dengan maksud ingin meminang putrinya.

Melihat perawakan dan rupa Nala Garing yang sangat jauh dari harapan, Raja Maha Guru Dewa Kayangan merasa keberatan dan menolak pinangan Nala Garing. Meski demikian, Raja Adipati Jenaka sudah berjanji akan menikahkan Nala Garing dengan perempuan yang ia sukai, Putri Sasi Udara dari kayangan.

Baca Juga :  Dukung Peningkatan SDM, RSUD dr Murjani Sampit Siap Jadi Rumah Sakit Pendidikan Utama

Raja Adipati berusaha mewujudkan janjinya menikahkan Nala Garing, hingga terjadilah pertempuran antara pasukan Raja Adipati Jenaka dari keluarga keturunan Pandawa dengan para prajurit Maha Guru Dewa Kayangan. Ada puluhan panglima bertempur dan semua kalah.

Kekalahan itu membuat Raja Maha Guru khawatir. Dia takut nasib rakyat dan kerajaannya. Lalu, Raja Maha Guru menghubungi prajurit kepercayaannya, Dewa Sangga Langit untuk melawan Raja Adipati Jenaka.

Permintaan Raja Maha Guru dituruti karena sudah termakan hasutan Raja Maha Guru. Dia menyebut, Raja Adipati Jenaka akan menggantikan posisi kerajaan dan ingin membunuh seluruh prajurit dan masyarakat di kayangan.

Dewa Sangga Langit kemudian turun ke bumi menemui Raja Adipati Jenaka hingga  terjadinya perkelahian. Usai perkelahian,  Dewa Sangga Langit baru menyadari Raja Adipati Jenaka merupakan saudara di Kampung Pandawa. Dewa Sangga Langit lalu  menceritakan kenapa sampai dirinya berkelahi dengan Raja Adipati Jenaka.



Pos terkait