Siasat Pemerintah agar Masyarakat Tak Kaget dengan Kenaikan Harga BBM

harga bbm naik
BBM NAIK: Antrean pembelian pertalite langsung hilang setelah SPBU di Jalan Tjilik Riwut melayani dengan harga terbaru, Sabtu (3/9). (HENY/RADAR SAMPIT)

“Kami memastikan ketersediaan stok BBM subsidi di SPBU dalam kondisi aman dan kami terus melakukan pemantauan kondisi penyaluran BBM subsidi di lapangan,” kata Nicke.

Nicke menambahkan bahwa melalui PIEDCC, Pertamina juga dapat memastikan penjualan BBM mengikuti ketentuan dalam Perpres 191 Tahun 2014, sehingga kendaraan tidak dapat melakukan pembelian secara berulang dengan volume yang tidak wajar.

Bacaan Lainnya

“Dari pantauan kami lewat PIEDCC, untuk ketersediaan stok BBM subsidi jenis pertalite berada di level 18 hari. Sedangkan jenis solar dalam posisi 20 hari dan terus diproduksi. Pertamina juga memastikan seluruh kilang beroperasi secara penuh,” ujarnya.

lewat pantauan PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah yang tepat untuk memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. PIEDCC juga menyajikan data penyaluran energi secara realtime di seluruh rantai distribusi, mulai kilang, terminal BBM, hingga SPBU.

Baca Juga :  Ngebut Dini Hari, Dua Mobil Adu Kuat, Akibatnya…

“Setelah penyesuaian harga baru ini, subsidi dari pemerintah masih tetap ada, sehingga harga jual pertalite dan solar masih tetap di bawah harga keekonomian dan masih lebih murah dibandingkan harga kompetitor atau beberapa negara lain dengan spesifikasi sejenis,” ujarnya.

Terkait dengan waktu pemberlakukan penyesuaian harga yang cukup singkat dari pemerintah, Nicke menegaskan Pertamina dan seluruh SPBU telah melakukan penyesuaian sesuai arahan pemerintah.

“Dengan telah diterapkannya digitalisasi SPBU, penyesuaian harga dapat langsung dilakukan dari PIEDCC, sehingga penyesuaian harga dapat dilakukan dalam waktu singkat sesuai keputusan pemerintah, mengingat BBM subsidi merupakan penugasan yang harus dipertanggungjawabkan kepada negara,” tegas Nicke.

Pantauan Radar Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),  sejumlah SPBU sempat mengalami pemberhentian layanan distribusi penyaluran BBM kepada masyarakat selama kurang lebih setengah jam. Hal itu dikarenakan adanya penyesuaian harga sehingga mesin dispenser perlu disetting ulang menyesuaikan harga lama dengan harga terbaru.

“Saya sendiri juga kaget dengan keputusan pemerintah yang terkesan mendadak ini. Memang rencana itu (kenaikan harga BBM) akan diberlakukan per 1 September, namun kami masih melayani dengan harga yang lama karena belum ada keputusan resmi dari pemerintah dan siang tadi saat pergantian shift kerja langsung mendapat kabar bahwa harga BBM resmi mengalami kenaikan harga,” ujar Dina, petugas SPBU di Jalan Tjilik Riwut.



Pos terkait