Skandal Persalinan Oknum Bidan Pasang Tarif Mencekik

Turunkan Harga setelah Diprotes, Kesehatan Ibu dan Bayi Bermasalah setelah Melahirkan

bidan
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT – Skandal persalinan menimpa oknum bidan di Kota Sampit. Bidan yang membuka praktik di wilayah Kecamatan Baamang ini disebut-sebut memasang tarif mencekik terhadap pasiennya. Tak hanya itu, ibu dan bayi yang ditangani sang bidan, harus mendapat perawatan intensif di RSUD dr Murjani Sampit.

Informasi itu berawal dari unggahan warganet di Instagram, Minggu (26/9). Unggahan itu menyebutkan secara lengkap kronologi kejadian yang dialami pasien. Hal yang bikin kaget, tarif yang diminta oknum bidan tersebut mencapai Rp 20 juta.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Mengutip unggahan tersebut, kejadian berawal ketika pasien, Senna, melahirkan secara normal dengan bidan bersangkutan. Saat proses melahirkan tersebut, oknum bidan itu tak didampingi asisten dan hanya meminta suami dan ibunya membantu persalinan.

Saat melahirkan, pasien sudah merasa tak sanggup. Akan tetapi, sang bidan terus menyemangatinya. Di sisi lain, suami pasien membantu mendorong bayi. Agar bayi tersebut bisa keluar, bidan tersebut melakukan pengguntingan (episiotomi).

Baca Juga :  APBD Kotim 2024 Ternyata Defisit Rp46 Miliar

Akan tetapi, saat dilahirkan, badan bayi terlihat biru dan tidak menangis layaknya bayi umumnya. Oknum bidan tersebut lalu fokus mengurus bayi sekitar dua jam, hingga akhirnya menangis, meskipun suaranya agak lemah.

Selesai mengurus bayi, oknum bidan itu lalu mengurus sang ibu. Ternyata, plasentanya (ari-ari) masih berada di dalam dan tidak ada kontraksi (retensi plasenta). Bidan lalu mengeluarkan plasenta menggunakan tangannya secara manual ke dalam rahim pasien.

Setelah bayi lahir dan plasenta keluar, bayi dan pasien dirawat di klinik bidan selama dua hari. Dalam perawatan itu, kaki pasien membengkak. Selain itu, bagian bawah perut membesar dan keras. Kepada pasien dan keluarganya, bidan itu menyebut kondisi itu normal terjadi pada ibu setelah melahirkan.

Di sisi lain, kondisi bayi lemas dan mulai menguning, serta menolak minum susu. Melihat kondisi tersebut, keluarga pasien berinisiatif membawa bayi ke rumah sakit bersama sang ibu yang kondisinya juga memprihatinkan.

Keluarga pasien kemudian meminta rincian biaya persalinan. Begitu rincian diserahkan, keluarga kaget karena nilainya jauh dari tarif normal, yakni dengan total Rp 20,5 juta (rinciannya lihat grafis).



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *