Diakui Ardhi dengan berkunjung ke Radar Sampit anak didiknya diharapkan mendapatkan pemahaman tentang cara mengolah informasi menjadi berita yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan pemahaman itu, murid bisa memfilter informasi yang didapatkan untuk tidak langsung disebarkan.
“Ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua. Mereka perlu diajarkan untuk memilah informasi yang benar sehingga menjadi orang yang cerdas dalam menyampaikan suatu informasi,” ucap Ardhi.
Dalam study tour ini, SD Eka Tjipta Ayawan membawa sebanyak 36 murid dari kelas VI dan 11 guru pembimbing. Kegiatan ini sempat berjalan sebelum Covid-19 melanda, namun setelahnya hampir dua tahun kegiatan study tour dihentikan.
“Study tour Ini pertama sejak Pandemi Covid-19 melanda. Harapannya kegiatan seperti ini akan terus berkelanjutan setiap tahunnya,” kata Ardhi.
Senada Kepala SD Eka Tjipta Sulin Wahyu Wibowo menyampaikan kegiatan ini selain menambah pengetahuan bagi siswa, sekaligus menjadi program wisata edukasi. Tidak hanya ke Radar Sampit selanjutnya akan berkunjung ke Museum Kayu Sampit. Dengan melihat langsung proses produksinya anak didik bisa menyampaikan apa yang mereka lihat secara benar dan tepat.
“Siapa tahu kedepan mereka ada yang tertarik menjadi jurnalis. Lewat kegiatan study tour ini memberikan jalan kedepan untuk mengasah bakat dan kemauan anak didik,” ungkap Wahyu.
Sama seperti SD Eka Tjipta Ayawan, rombongan SD Eka Tjipta Sulin terdiri dari 39 murid kelas VI dan 12 guru pendamping. Selama melaksanakan wisata edukasi ke Kantor Radar Sampit peserta study tour diajak berkeliling ke ruangan redaksi dan ruang percetakan. Mereka dipandu Manajer Pemasaran Radar Sampit Tono Triyanto. Di masing-masing ruangan mereka mendapatkan informasi dasar tentang sejarah Radar Sampit, ilmu jurnalistik hingga proses pembuatan koran dari awal hingg sampai ke tangan pembaca. (soc)