Tekon Nyaris Adu Jotos

BERSITEGANG: Situasi di ruang press con Setda Kotim yang sempat memanas antara perwakilan dari pejabat Pemkab Kotim dan eks tekon, Senin (11/7).

SAMPIT, RadarSampit.com – Pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan perwakilan eks tenaga kontrak (tekon), Senin (11/7), tak berjalan mulus. Kedua belah pihak justru bersitegang.  Suasana di dalam ruang presscon Sekretariat Daerah Kotim sempat memanas, bahkan hampir terjadi adu jotos.

Sekitar pukul 09.00 WIB,  eks tenaga kontrak melakukan aksi di depan kantor Pemkab Kotim. Untuk kesekian kalinya mereka menuntut hak agar kembali dipekerjakan di lingkup Pemkab Kotim.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dalam orasinya, mereka meminta Bupati Kotim Halikinnor untuk hadir menemui mereka. Tak lama kemudian, pihak dari Pemkab Kotim mendatangi para demonstran dan mempersilakan 10 orang perwakilan untuk melakukan audiensi di ruang presscon Setda Kotim.

Dalam forum tersebut, Pemkab Kotim diwakili Asisten I Setda Kotim Diana Setiawan, Asisten II Setda Kotim Alang Arianto, Plt Kepala BKPSDM Kamaruddin Makkalepu, dan Kepala Bagian Hukum Setda Kotim Gumiring.

Terjadi adu pendapat dalam forum tersebut. Terlebih para eks tekon merasa tidak puas dengan apa yang telah disampaikan para pejabat yang mewakili Pemkab Kotim. Meski pihak Pemkab Kotim sudah berupaya menjelaskan, namun eks tekon salah satunya bernama Febri merasa penjelasan dari pemerintah bukan jawaban dari kerisauan mereka selama ini.

Baca Juga :  Hipertensi Jadi Penyakit Terbanyak Kedua di Kotim

“Yang kami pertanyakan mengapa ada tekon baru,” kata Febri.

Tensi di ruangan itu semakin meninggi seturut dengan penjelasan yang disampaikan Asisten II Setda Kotim Alang Arianto. Mendengar itu tekon tersebut menunjuk-nunjuk Alang. Melihat hal tersebut Alang merasa seolah tak dihargai sebagai pejabat yang pernah menjadi atasannya, dia pun bereaksi dengan menggebrak meja.

Kondisi yang sudah mulai memanas tersebut menyulut emosi sejumlah pihak yang ada di ruangan itu. Sebagian dari yang ada di ruangan tersebut spontan berdiri. Rully salah satu perwakilan tekon bahkan telah melepaskan separuh dari luaran hitam yang dia kenakan, seolah menantang untuk ribut.

Beruntung kondisi tersebut dapat dikendalikan, beberapa pihak berupaya melerai, dan menenangkan sehingga tidak sampai terjadi adu jotos di ruangan itu. Terdengar ada yang menyuarakan agar forum tersebut dibubarkan.



Pos terkait