Tim Gabungan Gagal Ciduk Bos Besar Miras

pabrik miras ilegal
Drum berisi arak putih yang ditemukan di pabrik iras ilegal di Jalan Jenderal Sudirman Km 11, Kamis (21/4).(YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) bersama aparat penegak hukum, gagal menciduk bos besar pabrik miras ilegal di Kota Sampit. Operasi penggerebekan diduga kuat bocor. Lokasi pabrik yang didatangi kosong dan pemiliknya dikabarkan berada di luar daerah.

Penggerebekan itu dilakukan langsung Bupati Kotim Halikinnor, didampingi Wakil Bupati Kotim Irawati, Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin, prajurit TNI, Satpol PP, dan instansi terkait lainnya, Kamis (22/4). Bisnis haram itu beraktivitas di Jalan Jenderal Sudirman Km 11.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Lokasinya terletak sekitar 3 kilometer dari jalan raya. Saat rombongan tiba di lokasi, pabrik sudah kosong tanpa ada pihak yang bertanggung jawab. Tim hanya menemukan puluhan drum besar berwarna biru yang digunakan untuk menyimpan arak yang difermentasi.

Selain itu, ada pula beberapa unit alat penyulingan berukuran besar. Bahkan, tak jauh dari lokasi, ditemukan alat penyulingan yang diduga sengaja dibuang di tengah semak di sekitar pabrik.

”Kami dari pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan dinas terkait melakukan pemantauan dan monitoring terhadap peredaran miras dan ternyata di Km 11 (Jalan Jenderal Sudirman, Red) ini, kami menemukan pabrik pembuatan miras yang omzetnya cukup besar,” kata Halikinnor.

Baca Juga :  Disdik Kota Ingatkan Pelajar untuk Manfaatkan Libur Awal Ramadan dengan Kegiatan Positif

Pihaknya menemukan dua titik yang dijadikan pabrik pengolahan miras jenis arak putih. Lokasi pabrik itu berada di belakang gedung walet. Pantauan Radar Sampit, ada satu bangunan yang diduga merupakan rumah jaga. Di hari sebelum penggerebekan, diduga kuat aktivitas berjalan normal. Hal itu berdasarkan barang-barang yang ditemukan di lokasi.

Tak jauh dari lokasi tersebut, ada satu bangunan dengan pintu seng yang cukup lebar. Lokasi itu menjadi tempat pembuatan miras. Aroma khas fermentasi tapai begitu menyengat di sekitar lokasi. Di dalamnya terdapat drum besar berwarna biru. Masing-masing telah berisi arak yang difermentasi dengan penutup berbeda.

Drum yang bertutup putih merupakan arak baru, tutup hijau arak setengah jadi, dan tutup merah merupakan arak yang siap melalui proses penyulingan. Di dalam pabrik juga terdapat puluhan kardus berisi botol kosong air mineral. Kemungkinan besar botol tersebut menjadi kemasan arak hingga siap diedarkan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *