Melihat tingginya antusiasme masyarakat, Arsyad berambisi membangun sebuah koran baru di Sampit. Media massa yang akan menjelajahi informasi di seluruh penjuru wilayah Kotawaringin.
Tekad itu disambut dengan dukungan penuh dari Jawa Pos. Nama yang diambil disepakati Radar Sampit. Markas awalnya di Kantor Depot Logistik (Dolog) di Jalan MT Haryono yang tak terpakai.
”Di situ awal perjalanan lahirnya Radar Sampit. Karyawan pertama yang merintis hanya diberikan uang lelah seadanya setiap bulan. Wartawan pun harus merangkap menjadi redaktur,” ujarnya.
Untuk pola rekrutmen saat itu, lanjut Arsyad, Kaltim Pos (induk Radar Sampit) memerintahkan mencari orang lokal. ”Saya keliling Kota Sampit dan bertemu dengan anak-anak muda yang nongkrong di pinggir jalan dan menawari mereka bergabung. Ada beberapa orang bersedia dan kami tawarkan magang di Banjarmasin untuk semua tenaga yang dibutuhkan, mulai dari wartawan, layout perwajahan, percetakan, dan montase,” katanya.
Di masa awal pengembangannya, seluruh awak Radar Sampit harus ”berdarah-darah” mengenalkan koran baru pada warga. Kerja tak kenal waktu dilakukan hampir setiap hari. Semua jajaran Radar Sampit, mulai dari pimpinan sampai bawahan, bahu-membahu turun ke jalan menjual koran.
Menurut Arsyad, Radar Sampit saat ini sudah lebih maju sejak awal perintisannya. Dari sisi pendapatan wartawan, saat itu perusahaan hanya mampu menggaji di bawah Rp1 juta. Meski penghasilannya, semangat karyawan terus ditanamkan untuk bersama membangun dan terus bertahan.
Selain Arsyad sebagai pemimpin perusahaan yang berperan penting merintis Radar Sampit, pada jajaran redaksi, Ajid Kurniawan, juga menjadi sosok di balik suksesnya koran ini. Wartawan senior Kaltim Post ini mendapat penugasan khusus untuk mengembangkan Radar Sampit.
”Kaltim Post membangun media-media di kabupaten/kota, semua tak lepas dari ide Pak Dahlan Iskan yang saat itu belajar di Amerika Serikat. Pola itu kemudian diadopsi Jawa Pos grup. Kaltim Post memandang ada potensi ekonomi yang sangat besar di Kotim dan akselerasinya akan semakin baik apabila itu dikomunikasikan melalui media, maka didirikanlah Radar Sampit,” ujar Ajid yang menjadi Pemimpin Redaksi Radar Sampit sampai 2014.