Angkutan Berat segera Dialihkan ke Jalur Lingkar Selatan  

Jalur Lingkar Selatan 
MULAI FUNGSIONAL: Jalur lingkar selatan Kota Sampit yang mulai fungsional setelah dilakukan perbaikan hasil swadaya sejumlah perusahaan dan organisasi angkutan, Jumat (9/4).(RADO/RADAR SAMPIT)

Jenis kendaraan yang dialihkan, mulai dari peti kemas, kontainer, angkutan CPO, kernel, TBS, pupuk, dan kendaraan ekspedisi menggunakan kendaraan fuso dan angkutan alat berat. Sebagai persiapan pengalihan arus, Dishub akan menempatkan petugasnya di sejumlah titik.

akan berjaga di jalur Bundaran Balanga, Bundaran KB, Jalan HM Arsyad, serta Jalan Tjilik Riwut Km 8. Kendaraan berat dari arah Palangka Raya akan dialihkan melalui jalan lingkar utara dan keluar menuju Bundaran Balanga, dilanjutkan ke arah Bundaran KB melalui jalan lingkar selatan.

Bacaan Lainnya

”Petugas akan kami tempatkan di sejumlah pos pantau nantinya, sehingga pengalihan arus ini betul-betul maksimal,” katanya.

Pihaknya juga berharap agar perbaikan jalan dari Pemerintah Provinsi Kalteng senilai Rp10 miliar bisa dilakukan juga secepatnya. ”Kami berharap supaya secepatnya anggaran dari Pemprov Kalteng direalisasikan untuk penanganan  jalan lingkar selatan ini,” tandasnya.

Baca Juga :  Setelah Jalan Lingkar Kota Bagus, Kendaraan Berat Dilarang Lintasi Jalan Kota

Sebelumnya, perbaikan ruas jalan lingkar selatan Kota Sampit dilakukan melalui anggaran keroyokan sejumlah perusahaan di Kotim. Anggaran patungan itu disepakati sebesar Rp 1,5 miliar.

Kesepakatan itu dicapai setelah Pemkab Kotim bersama perwakilan perusahaan besar swasta (PBS), Organda, Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia (ALFI), dan perwakilan Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) menggelar rapat, Senin (5/4) lalu.

Kendati demikian, sumbangan dana itu belum menutupi total kebutuhan yang diperkirakan Rp 3,5 miliar untuk pengadaan total 6.000 kubik atau 1.500 rit material agregat kelas B.

Kerusakan jalan di lingkar selatan dimulai dari Bundaran KB sampai Bundaran Balanga Jalan Jenderal Sudirman Km 3. Kerusakan berat ada tiga titik, yakni 155 meter dari Bundaran Balanga sampai persimpangan pertigaan Kapten Mulyono, 1.635 meter kerusakan berada di titik tengah, ditambah kerusakan ringan sepanjang 55 meter. Total jalan rusak parah mencapai 1.985 meter. (ang/hgn/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *