”Seperti mengupil atau membersihkan kotoran di hidung atau membersihkan telinga pada rongga bagian luar itu tidak apa-apa, tetapi kalau sampai membersihkan melewati batas rongga terdalam tanpa ada alasan darurat sebaiknya dihindari,” ujarnya.
Pertanyaan berikutnya datang dari @Jamalaljamalu. Dia bertanya keutamaan belajar dan mengajarkan membaca Alquran selama Ramadan. Ustaz menjawab, sebaik-baiknya orang membaca Alquran karena itu kewajiban sebagai umat Muslim.
”Akan lebih baik lagi membaca ayatnya, mengetahui artinya, dan mengamalkan firman Allah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak harus menunggu di bulan suci Ramadan, tetapi bisa setiap hari dan kapan saja,” katanya.
Pertanyaan menarik lainnya datang dari @Riamekar. Dia bertanya apakah penggunaan handsanitizer mengandung alkohol saat mau salat berjamaah di Masjid dibolehkan.
Ustaz Syarifuddin menjawabnya dengan sangat hati-hati. Menurutnya, penggunaan alkohol selama salat, seperti penggunaan parfum beralkohol tidak akan sah salatnya.
”Saya memahami kondisi korona sering kita meggunakan handsanitizer. Maka, sesuatu yang haram dalam kondisi yang darurat bisa menjadi mubah hukumnya,” katanya.
Lebih lanjut Syarifuddin mencontohkan, babi haram untuk dikonsumsi, namun pada situasi tertentu hal itu menjadi boleh. Misalkan, ada seseorang yang berada di dalam hutan, kesulitan mencari makanan dan minuman yang halal, maka saat itu hanya ada babi, maka tak masalah dikonsumsi untuk menghindari dia dari kematian karena kelaparan.
”Kalau darurat itu diperbolehkan. Tetapi, kembali pada penggunaan handsanitizer, sebaiknya disemprotkan beberapa menit setelah dimulainya salat, sehingga kandungan alkoholnya berkurang dan tidak tercium lagi,” katanya.
Pertanyaan lainnya datang dari @Masslameto. Dia mempertanyakan tes swab antigen yang dilakukan saat berpuasa. Ustaz menjelaskan, ada sebagian ulama yang menyatakan swab antigen membatalkan puasa. Hal itu dikarenakan memasukkan alat ke hidung hingga melewati batas rongga hidung terdalam, sehingga membuatnya terasa perih.