Begini Upaya RSUD dr Murjani Sampit Tingkatkan Pelayanan Pasien Cuci Darah

layanan hemodialisa
CUCI DARAH: Bupati Kotim Halikinnor berbincang dengan salah seorang pasien yang memanfaatkan layanan hemodialisa di RSUD dr Murjani Sampit, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO/Instagram halikin_1)

Bagi pasien gagal ginjal, pasien diharuskan menjalani cuci darah minimal seminggu dua kali. Cuci darah bertujuan untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme, elektrolit, mineral, cairan berlebihan akibat penurunan fungsi ginjal dan dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

”Selain melayani pasien menggunakan mesin, rumah sakit juga melayani pasien CAPD, karena ini menjadi salah satu persyaratan dikeluarkan izin, minimal harus melayani pasien CAPD 10 persen dari total pasien hemodialisa di rumah sakit,” katanya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Yulia mengatakan, setiap penambahan operasional mesin, pihaknya harus memenuhi berbagai persyaratan, mulai dari rekomendasi Pernefri, izin layanan, dan izin operasional dari Kemenkes. Syarat ini juga berkaitan langsung dengan kesiapan alat dan sumber daya manusia (SDM).

”Tahun ini ada satu perawat yang sudah mengikuti pelatihan. Tahun depan ada satu dokter dan satu perawat yang akan mengikuti pelatihan selama tiga bulan,” katanya.

Baca Juga :  DUH!!! Anjloknya Harga TBS Disinyalir Sudah Didesain

Terpisah, Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Instalasi Hemodialisa RSUD dr Murjani Sampit Paliliewu Novita Angela mengatakan, rumah sakit memiliki 22 unit mesin cuci darah dengan merk Toray TR 8000 dan Gambro AK 98. Namun, mesin yang beroperasional hanya sepuluh unit yang terbagi untuk melayani pasien reguler, menangani pasien cuci darah dalam keadaan Covid-19, dan satu mesin lainnya untuk berjaga-jaga menangani pasien akut.

Selain itu, ada pula mesin Water System Reverse Osmosis (RO) yang digunakan untuk mengolah air yang digunakan untuk cuci darah. Masing-masing mesin cuci darah dilengkapi dengan mesin RO. Melalui, mesin ini, air baku disuling untuk menjadi steril dan memenuhi standar untuk digunakan dalam proses cuci darah. Setiap proses cuci darah memerlukan 150 liter air steril.

”Total 22 unit mesin cuci darah. Sebanyak 20 unit sudah ditempatkan di gedung baru dengan luasan ruang 300 meter persegi. Dua unit mesin lain khusus untuk pasien cuci darah yang gawat darurat di ruang ICU. Namun, nantinya mesin cuci darah yang akan beroperasi sekitar 18 unit. Operasional mesin difungsikan bertahap, 10 mesin terlebih dahulu sambil menyesuaikan perawat yang ada,” katanya.



Pos terkait