Berbincang dengan Calon Jemaah Haji Tertua dan Termuda asal Kotim

Jual Kebun demi Menuju Tanah Suci, Jemaah Termuda Gantikan Ayah

haji featured
SIAP BERANGKAT: Nasuri (93) CJH Kotim tertua dan Arif (73) dalam acara pelepasan jemaah calon haji Kotim di Islamic Center Sampit, Kamis (1/6). Ada pula Ahmad Zailani (20) menjadi CJH Kotim termuda bersama sang ibu. (Heny/Radar Sampit)

Ibadah haji menjadi impian umat Muslim di seluruh dunia. Selain perjuangan, takdir juga menentukan untuk mewujudkan mimpi ke Tanah Suci.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya
Gowes

Seorang pria berumur hampir satu abad beberapa kali mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan. Pria uzur bernama Nasuri ini menjadi jemaah calon haji asal Kotim yang tertua. Usianya 93 tahun, asal Desa Bapinang Hilir, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dalam pelepasan calon jemaah haji Kotim yang digelar di Kawasan Islamic Center, Kamis (1/6) pagi, Nasuri duduk di kursi paling depan. Dia termasuk jemaah prioritas lansia yang mengalami penundaan keberangkatan pada 2020 lalu. Pandemi Covid-19 membuatnya harus mengurungkan niatnya berangkat haji.

Biaya ibadah haji yang mencapai puluhan juta, membuat Nasuri harus berjuang agar impiannya terwujud. Dia rela menjual kebunnya tiga bulan lalu. Laku terjual Rp107.500.000. Sebagian digunakan untuk Biaya Pelunasan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp56.600.000.

Baca Juga :  Pemerintah Wajib Intervensi Pasar untuk Cegah Gejolak Harga Pangan

Separuh perjalanan hidup Nasuri bergelut dengan profesi sebagai petani. Penghasilannya itu untuk menafkahi istri dan sepuluh anaknya yang masih hidup. ”Istri masih ada, kakinya lumpuh. Tidak bisa ikut berhaji sama-sama. Saya hanya berangkat sendiri. Semua saya niatkan sepenuhnya hanya untuk ibadah, tidak ada niat membeli apa-apa,” kata Nasuri yang tak kuasa menahan air matanya.

Untuk berjaga-jaga, Nasuri membawa uang saku sebesar Rp10 juta. Dia bersyukur mendapatkan tambahan bantuan uang saku dari Pemkab Kotim sebesar Rp1 juta untuk masing-masing jemaah. ”Alhamdulillah, saya bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan Pak Bupati yang sudah memberikan saya dan jemaah lain uang saku. Semoga uang ini cukup untuk memenuhi keperluan saya selama ibadah di Tanah Suci,” ujarnya.

Kedua mata Nasuri memerah dan berkaca-kaca. Ia tidak menyangka penantian panjang agar bisa berangkat haji akhirnya terwujud. Dia termasuk dalam 188 jemaah asal Kotim yang akan diberangkatkan pada Jumat (2/6) dini hari. Rombongan menuju embarkasi Banjarmasin menggunakan carter pesawat NAM Air dari Bandara Haji Asan Sampit.



Pos terkait