Dirinya juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat sekitar dan seluruh tim RMU yang telah bekerja keras untuk menyelamatkan hutan dan membina masyarakat.
“Penghargaan Indonesia’s SDGs Award 2023 ini kami dedikasikan kepada setiap individu yang telah bekerja keras untuk melindungi dan mengembalikan ekosistem rawa gambut di wilayah proyek Katingan Mentaya melalui tindakan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati, dan pembangunan berkelanjutan masyarakat lokal. Dengan penghargaan ini, kami semakin termotivasi untuk melanjutkan misi kami dalam memberdayakan generasi baru pemimpin dan menciptakan perubahan,” imbuh Dharsono.
SDG Specialist RMU/KMP Yani Saloh menambahkan, dalam kegiatan di lapangan terkait restorasi untuk menjaga hutan dan pemberdayaan masyarakat dibuktikan dengan kontribusi nyata terhadap 17 tujuan SDG dengan 84 spesifik target dan 190 spesifik indikator yang terintegrasi ke dalam Sistem Informasi Tahunan RMU (SIRETA) dan Miniserver SDGs.
“Kontribusi ini didukung oleh data-data yang dapat diverifikasi, dan setiap tahun dilaporkan melalui SDG Report, termasuk kepada UN SDG Compaq. Hingga saat ini, PT RMU secara konsisten melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas terhadap staf dan secara berkala melakukan pemantauan serta evaluasi atas pencapaian SDG,”terangnya.
Yani menguraikan, ada beberapa program yang mendukung SDG yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan di wilayah kerja KMP melalui 3 kegiatan, yang meliputi; SDG 2 tanpa kelaparan, melaui program Climate-Smart Agriculture (CSA) dengan meningkatkan kualitas lahan dan tanah, produktivitas dan mendukung terjadinya ekosistem yang sehat, sehingga memungkinkan para petani menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.
Disamping itu, mendukung 3 sekolah Tani Argoekologi dengan melibatkan 1.248 masyarakat dalam kegiatan pertanian ramah iklim, 415 petani mendapatkan pelatihan dan dukungan modal untuk praktek pertanian tanpa bakar dan tanpa kimia, dengan mengembangkan 53 ha demonstration plot untuk uji coba pertanian ramah lingkungan, dimana ada 800 petani sudah terdaftar dalam Perencanaan Spasial Berbasis Lahan (CADASTA).