Di Balik Liputan Jejak Pembantaian Anggota Partai Terlarang di Kalteng (6-Habis)

Luka dan Nestapa Berkepanjangan Penumpasan Partai Terlarang

cover radar sampit perburuan partai terlarang
Cover Radar Sampit edisi operasi penumpasan PKI di Kalteng puluhan tahun silam, terbit 30 September 2014. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

Meski masih banyak tabir gelap dari sejarah itu, peristiwa yang diyakini terjadi adalah pembunuhan massal yang terjadi setelah Gestapu. Sejumlah ahli sejarah sepakat mengenai peristiwa ini. Pembongkaran kuburan massal yang dilakukan setelah Orde Baru tumbang dilakukan di sejumlah daerah.

Pada tahun 2000, penggalian terhadap kuburan massal eks peristiwa 1965 di hutan Situkup, Desa Kempes, Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah, berhasil menemukan 24 kerangka manusia. Kuburan massal eks peristiwa Gestapu juga diyakini ada di Kalteng.

Bacaan Lainnya

Namun, tak ada catatan atau dokumen sedikit pun mengenai hal itu. Penelitian atau pencarian terhadap kuburan massal tersebut tak pernah dilakukan, sehingga hal itu seolah hanya menjadi sekadar isu karena tak didukung bukti-bukti kuat, hanya berupa sejarah lisan dan dugaan.

Bahkan, di beberapa daerah, adanya kuburan massal eks peristiwa 1965 ditentang keras pemerintah setempat, Aceh misalnya.

***

Laporan khusus yang diberi judul ”Tragedi September Kelabu” ini bukan bermaksud mengorek kembali luka lama, menyinggung pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan peristiwa 49 tahun silam itu. Karya jurnalistik ini hanya sebuah bahan bagi kita untuk merenung kembali, melihat ke belakang, dan tidak melupakan sejarah meskipun pahit.

Baca Juga :  Harga Pertalite dan Solar Resmi Naik

Sejarah kelam harus tetap dikenang sebagai pelajaran agar tak terulang lagi di masa depan. Mungkin, dari sekitar dua juta lebih rakyat Kalteng saat ini, masih ada eksekutor para tahanan yang masih hidup, yang ingin mengubur dalam-dalam kisahnya dari dunia luar.

Saya atau Anda, bukan orang yang berhak menghakimi mereka. Mungkin juga, masih ada bekas tahanan politik oleh militer pada masa setelah 1965 atau orang yang berhasil melarikan diri dan tak tertangkap karena terlibat atau dicurigai PKI, yang sampai sekarang masih hidup dan menutup rapat-rapat kisah itu. Kita harus memahami itu sebagai kondisi psikologis yang tercipta setelah puluhan tahun hidup dalam ketakutan yang menyiksa.

Catatan hitam setelah Gestapu harus menjadi pelajaran bagi siapa pun, terutama pemimpin-pemimpin negeri ini untuk menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dan menghormati rakyatnya sebagai manusia yang derajatnya sama di mata Yang Kuasa.



Pos terkait