Pemakaman berlangsung cepat, sekitar jam 09.00 WIB Kamis (1/5) pagi, jasad Anang Sulaiman dimakamkan di pekarangan sisi kanan rumahnya.
Sepanjang proses pemakaman berlangsung, Hajah Antung Mastaniah (75) istri mendiang almarhum Anang Sulaiman tak terlihat. Pihak keluarga, mengabarkan bahwa istrinya mengalami sakit sehingga terbaring di kamarnya.
”Istri beliau sedang sakit ada di dalam kamar. Sakit pusing kepala, ini sedang istirahat,” ucap Gusti Tamrin Adik Antung Mastaniah yang duduk dekat pintu kamarnya.
Sekilas singkat silsilah keluarga Anang Sulaiman. Anang lahir di Desa Ujung Pandaran, 27 Juli 1947 dari pasangan suami istri bernama Arbain dan Armatasiyah. Anang hanya anak tunggal dan tidak memiliki anak, namun memiliki banyak saudara dan cucu dari ibu sambungnya.
Ayahnya, Arbain memiliki empat istri. Istri pertama bernama Zanimah melahirkan 10 anak. Istri kedua bernama Mastora melahirkan 6 anak. Istri ketiga bernama Armatasiyah melahirkan 1 anak dan istri keempat bernama Saadah melahirkan 1 anak bernama Anang Effendi (67).
”Semuanya sudah meninggal, kecuali Anang Effendi yang menjadi ahli waris tunggal,” ucap Khairil Anwar Kepala Kemenag Katingan yang merupakan keponakan dari Anang Sulaiman.
Mantan Kemenag Kotim ini menyebut, almarhum Anang Sulaiman telah mewakafkan hartanya yang tersebar di 34 lokasi di wilayah Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Termasuk harta produktif yang diwakafkan berupa sekitar 30 bangunan sarang burung walet.
”Beliau ini dulunya pedagang sembako, beras, kelapa dan segala macam. Sekitar tahun 1990an mulai membangun sarang walet yang menghasilkan pemasukan cukup besar,” ujarnya.
”Semua harta beliau diwakafkan untuk Yayasan Al Madaniyah dengan sudah ada surat resmi dari BPN dan sertfikasi dari Kemenag. Kecuali rumah ini peruntukkan untuk istrinya dan harta berupa aset bangunan ruko empat pintu di Jalan MT Haryono itu ai warisnya diserahkan ke Anang Effendi,” tambahnya.
Sepekan sebelum wafat, almarhum menghubungi Khairil Anwar, berpesan agar mengubah status nazir atau pengelola tanah wakaf miliknya di Jalan Ki Hajar Dewantara yang rencananya akan dibangun madrasah.