Karhutla Terus Meluas di Kotim, Api Dekati Permukiman, Kebun Petani Nyaris Jadi Arang

boks karhutla
NYARIS TERBAKAR: Kebakaran lahan yang terus menjalan dari Jalan Pramuka hingga Jalan Ir Soekarno nyaris membakar lahan petani, Rabu (16/8/2023). (HENY/RADAR SAMPIT)

Kebakaran yang terjadi di simpang Kandan berdekatan dengan areal PT NSP yang terbakar sejak Sabtu (12/8). Belum ada penanganan oleh tim pemadam darat.

”Luasan yang terbakar sekitar 3 hektare. Belum bisa ditangani tim pemadam darat, karena akses sulit, tidak ada jalan, sehingga sulit dijangkau lewat darat dan sumber air juga jauh dari titik api. Kami sudah usulkan ke BPBD Kalteng beberapa hari lalu untuk perbantuan helikopter water bombing. Bukti foto kejadian dan titik koordinat juga sudah dikirimkan. Hari ini (kemarin, Red) mulai ditangani dengan cara water bombing sebanyak delapan kali. Itu pun belum sepenuhnya padam,” kata Arief.

Bacaan Lainnya

Kebakaran lahan juga terjadi di Jalan Wengga Metropolitan Jalur 19, Jalan Bumi Raya II dan Jalan Moh Hatta Gang Rambutan dan Jalan Amin Klaru serta Jalan Moh Hatta jalur lingkar selatan dekat Kantor Kecamatan MB Ketapang.

Baca Juga :  Melihat Potensi Pariwisata di Kabupaten Sukamara

Berdasarkan laporan per 15 Agustus 2023, titik panas di Kotim terpantau sebanyak 63 titik. Paling banyak di wilayah selatan Kotim yaitu Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Teluk Sampit.

”Untuk wilayah Kota Sampit ada lebih dari kejadian kebakaran lahan yang terjadi di lokasi yang berbeda. Kebakaran sudah merembet mendekati permukiman warga dan juga kebun buah petani,” katanya.

Ma’sum, petani melon dan semangka di Jalan Ir Soerkarno mengatakan, masih ada sekitar 300 kg lagi buah semangka yang belum dipanen. Api nyaris saja mendekati kebunnya yang memiliki luasan setengah hektare.

”Seminggu yang lalu semangka sudah panen, ini masih ada sekitar tiga pikul semangka lagi yang belum panen. Ada melon tinggal sedikit, terong, dan lombok yang juga belum panen. Mudah-mudahan saja apinya tidak sampai membakar pohon semangka. Mau dipanen sekarang juga tidak bisa. Asapnya bikin perih mata. Besok pagi rencananya mau saya panen, mudah-mudahan semangkanya tidak sampai terbakar,” ujar Ma’sum. (***/ign)



Pos terkait