”Seperti Itun dan Cik Mima. Meski anak dan cucu sudah punya rumah sendiri, mereka memilih tetap tinggal di sini walau sendirian,” ujarnya.
Sedari kecil, tiga perempuan yang tinggal berhadapan itu memang selalu berkumpul. ”Saya coba itu makanan Melayu, makanan Chinese, makanan Boyan (sebutan keturunan Bawean, Red),” kenangnya.
Hingga saat ini, Mui Hong mematok harga sewa SGD 6,5 hingga SGD 20 (setara Rp 73.652,89–Rp 226.624,27) per bulan. Bergantung luasan rumah yang ditinggali.
Padahal, biaya sewa apartemen satu kamar di pinggiran Singapura saja bisa berkisar SGD 800–SGD 1.500. Sangat timpang. ”Saya rasa di Indonesia pun tak semurah itu?” ucapnya kepada Jawa Pos, lalu terkekeh.
Dia tak risau dengan besaran sewa yang diterima. Mui Hong hanya ingin menua bersama kawan-kawan kecilnya. ”Lagi pula, saya masih bisa hidup. Belanja kebutuhan sendiri, memasak sendiri. Untuk apa minta sewa banyak-banyak?” tandasnya. (*/c14/ttg/jpg)