Korban Keracunan Massal Sembuh Total, BB POM Sampaikan Hasil Tes ke Polres Kotim

jenguk korban keracunan massal
JENGUK: Bupati Kotim Halikinnor meninjau kondisi korban keracunan kue ipau yang dirawat RSUD dr Murjani Sampit, Sabtu (1/4/2023) lalu. (YUNI/RADAR SAMPIT)

Kemudian, Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyerang manusia melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja atau feses. Beberapa jenis makanan yang paling umum mengandung bakteri Salmonella dapat ditemukan pada daging sapi, ayam potong, dan makanan laut yang dikonsumsi masih mentah atau setengah matang.

Sementara itu, Kepala BB POM Palangka Raya Safriansyah mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium, bahan baku yang digunakan untuk membuat kue ipau mengandung bakteri E Coli dan Salmonella. Uji pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap potongan wortel, kentang, dan daging cincang, sedangkan air untuk memasak dinyatakan negatif E Coli dan Salmonella.

Bacaan Lainnya

”Kami melakukan uji sampel bahan baku mentah sebagai pelengkap saja. Untuk mengetahui dari mana bakteri yang mencemari kue ipau tersebut,” kata Safriansyah.

Setelah dinyatakan positif mengandung bakteri jahat, BB POM Palangka Raya langsung melaporkan hasil pemeriksaan tersebut ke Dinkes Kotim dan Polres Kotim. ”Kami sudah laporkan ke Dinkes Kotim dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada Polres Kotim untuk tindak lanjut penanganan kasusnya,” katanya.

Baca Juga :  Ngantuk, Dua Truk Adu Kuat

Polres Kotim sebelumnya telah menaikkan perkara keracunan massal tersebut ke tahap penyidikan. ”Kami sudah memeriksa beberapa saksi, termasuk yang membuat kue tersebut,” kata Kapolres Kotim AKBP Sarpani, beberapa waktu lalu.

Terkait peningkatan status perkara, lanjutnya, dilakukan setelah gelar perkara dan menemukan bukti permulaan yang cukup. ”Hasil sementara, memang dalam kue tersebut ada mengandung bakteri,” ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih fokus melakukan pemeriksaan terhadap saksi, termasuk berapa banyak kue ipau yang sudah dijual. ”Mohon sabar dulu. Meski sudah mengarah adanya pelanggaran, kami tetap menunggu hasil laboratorium dari BPOM,” katanya. (hgn/ign)



Pos terkait