Kotim Bakal Bangun Pabrik Industri Limbah Medis

Pemerintah Kabupaten Kotawarigin Timur (Kotim) kembali mengadakan pertemuan dalam rangka kerjasama pembangunan pabrik industri pengelolaan sampah limbah
KERJA SAMA: Bupati Kotawarigin Timur (Kotim) mengadakan pertemuan bersama PT Bumi Resik Nusantara Raya dan PT Hapakat Betang Mandiri di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kotim, Senin (18/4). (HENY/RADAR SAMPIT)

“Terima kasih kepada PT Bumi Resik yang sudah mau bekerjasama dengan Pemkab Kotim. Saya juga berterimasih dengan Ketua Kadin Kotim yang sudah memfasilitasi pertemuan sehingga kerjasama dengan pihak ketiga dapat terlaksana,” ujarnya.

Dalam kerjasama ini, Pemkab Kotim telah menyediakan lahan seluas 3 Ha dan turut mendukung proses perizinan. “Kita (Pemkab Kotim) siapkan lahan, dukung percepatan pengurusan izin dipusat. Untuk permodalannya dari PT Bumi Resik. Karena, kalau mengharapkan dari APBD, seperti yang sering saya katakan, kita semua terdampak Covid-19, sehingga APBD Kotim sangat terbatas. Walaupun persoalan sampah ini juga persoalan yang urgent, namun ada juga yang lebih urgent. Alhamdulillah, saat ini kita saat ini masih menunggu perizinan yang masih berproses,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Direktur PT Bumi Resik Nusantara Raya Djaka Winarso mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal, setelah itu pembuatan tim, melakukan studi kelayakan dengan menurunkan tim dari Jakarta ke lokasi selama tiga sampai enam bulan.

Baca Juga :  Dukung Kadernya Maju Pilgub, KAHMI Kalteng Sebut Tokoh Ini Potensial Maju

Setelah tahap studi kelayakan selesai, pihaknya akan mempersiapkan pembuatan mesin yang membutuhkan waktu sekitar empat bulan, instalasi pengelolaan sampah sekitar satu bulan dan tahap uji coba sekitar satu bulan.

“Kami yang siapkan teknologinya, menyediakan bangunan industri berserta mesin serta instalasi didalamnya.,” katanya.

Djaka mengatakan pihaknya akan menanggung biaya permodalan. Pada pembangunan tahap pertama yakni pabrik industri pengiolahan limbah medis yang meliputi proses pengumpulan, pengangkutan hingga pengolahan.

“Selama ini pengolahan limbah medis di Kalteng belum ada. Jadi, pengolahan limbah medis itu dikirim ke Kaltim atau ke Jawa. Sekarang kami mau mendirikan di Sampit untuk mencakup seluruh Kalteng. Dengan  kapasitas yang dapat menampung 6-12 ton per hari mencakup Kalteng,” ujarnya.

“Sementara ini kita baru dapet 4-5 ton kurang lebih ya di Kalteng. Sementara ini kita masih melakukan studi kapasitas. Jadi kalau ada daerah sekitar juga mau ikut kemari mungkin kapasitas bisa sampai 12 ton,” tambahnya.



Pos terkait