Di Surabaya, MP juga ada. Begitu pula di kalangan pendukung PSIS Semarang dan Persija Jakarta. Di Kota Pahlawan, akun media sosial Bajolball sampai saat ini masih sering membuat MP ketika Persebaya bertanding.
’’Tapi, kebanyakan digital, cetak hanya di laga-laga tertentu,’’ kata Bayoghanta Maulana Mahardika, founder Bajolball.
Apresiasi sebenarnya cukup tinggi. Sayangnya, Ganta (sapaan akrabnya) jarang berada di Surabaya. Dia sedang melanjutkan pendidikan S-2 di Jogjakarta. ’’Ya mungkin setelah saya lulus, akan rutin kami cetak setiap Persebaya bermain di GBT,’’ tuturnya.
Sama halnya dengan Addin, tujuan utama membuat MP adalah menggalakkan literasi. Meski berbekal biaya sendiri, Ganta sangat bahagia ketika lahir banyak penulis sepak bola dari kalangan Bonek. ’’Banyak yang menawarkan diri menulis di matchday programme kami,’’ ujarnya. (*/c7/ttg)