”Proses rekapitulasi sudah mulai dilaksanakan sejak 18 Februari lalu dan saat ini masih berproses. Harapan kami, rekapitulasi di tingkat kabupaten yang kami laksanakan dari 24 Februari sampai 2 Maret 2024 bisa berjalan lancar. Rekapitulasi ini adalah proses mencatat atau menjumlahkan penghitungan suara hasil di tingkat kecamatan atau PPK,” katanya.
Terpisah, Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, hasil rekapitulasi agar dapat diterima semua pihak. Mengingat itu merupakan suara yang dipilih langsung masyarakat dan kehendak masyarakat untuk menentukan siapa pemimpin dan wakil mereka di parlemen.
”Dengan kerja sama semua elemen masyarakat serta KPU dan Bawaslu, berdasarkan pantauan kami, partisipasi politik masyarakat Kotim dalam Pemilu 2024 ini mengalami peningkatan dari tahun 2019,” ujarnya.
Menurut Irawati, hal tersebut menunjukkan berhasilnya sosialisasi, sehingga masyarakat antusias datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya. Di sisi lain, proses demokrasi di Kotim berjalan kondusif.
”Atas nama pribadi dan Pemkab Kotim, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam pemilu serentak 14 Februari 2024 di Kotim,” katanya.
Irawati juga mencatat beberapa evaluasi Pemilu 2024 untuk diperbaiki dalam pilkada nanti. Salah satunya pembaruan data yang digunakan untuk pemilu masih ada yang menggunakan kartu keluarga yang lama.
Dia mengharapkan dilakukan pemutakhiran data. Selain itu, Irawati juga menemukan di lapangan, pemilih dipanggil berdasarkan abjad, sehingga dalam satu keluarga ada yang beda TPS saat memilih.
”Seharusnya dalam satu keluarga itu tidak terpisah dan ini kami harapkan menjadi bahan evaluasi,” katanya. (ang/ign)