Mengenai sejarah pendirian Masjid Shirotol Mustaqim, Margo mengaku tak begitu memahami. Dia kemudian mengantarkan Radar Sampit ke rumah Ketua Takmir Masjid Shirotol Mustaqim yang tak jauh dari masjid.
”Beliau yang lebih paham. Rumahnya dekat masjid,” kata Margo.
Pintu kayu warna cat putih terbuka, disambut perempuan muda yang merupakan anak sulung dari pemilik rumah.
Ketua Takmir Masjid Shirotol Mustaqim Ushuluddi Nur mempersilakan masuk di ruang tamunya. Ushu yang merupakan anak dari Alm Moch Soedjak, Ketua Takmir Masjid Shirotol Mustaqim yang sudah puluhan tahun mengurusi masjid.
”Sebenarnya saya sudah ingin mundur (istirahat) jadi ketua takmir, tapi pengurus masjid yang lain masih mempercayakan saya sampai sekarang. Alhamdulillah dijalani saja,” kata Ushuluddin yang sudah menjadi Ketua Takmir Masjid Shirotol Mustaqim sejak tahun 2007 hingga sekarang.
Keinginannya mundur menjadi ketua takmir bukan karena tak ingin terlibat jadi pengurus, namun saat itu ia masih aktif mengajar dan menjadi Kepala SMK Muhammadiyah Sampit sejak tahun 2014-2018, sehingga ia merasa waktunya terbagi untuk mengajar.
”Ingin istirahat karena faktor umur saja. Tahun 2018 saya sudah istirahat jadi Kepala SMK Muhammadiyah. Sekarang kesibukan masih aktif jadi Ketua Majelis Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotim saja sambil membantu usaha istri (Etty Silviani, Mantan Komisioner KPU Kotim),” ujar Ushuluddin Nur Owner Bakmi Timoer.
Perbincangan kembali fokus pada sejarah pendirian Masjid Shirotol Mustaqim yang dahulu masih berupa Langgar berukuran 8 x 8 meter dengan nama Langgar Mardi Rahayu yang diambil dari bahasa Jawa yang artinya “Tempat untuk mengusahakan keselamatan dan kesejahteraan”.
Langgar Mardi Rahayu dibangun tahun 1957 di atas tanah wakaf seluas 361 meter persegi dengab luas bangunan 250 meter persegi. Sekitar tahun 1960-an, Langgar Mardi Rahayu berubah nama menjadi Masjid Shirotol Mustaqim yang artinya “jalan yang lurus”.
”Dulu bangunan masjid masih berupa kayu ulin. Setelah 25 tahun kemudian direnovasi, rombak total menjadi bangunan beton berukuran 13 x 18 meter,” katanya.