Gede mencontohkan Yoseph Theofilus Taher, pecatur bergelar Master Internasional yang sudcah meraih berbagai prestasi sampai tingkat internasional. Pemuda berbakat itu merupakan putra kelahiran Sampit pada 26 Maret 1999. Namun, dia pindah kota, sehingga membela daerah lain.
”Yoseph itu kelahiran Sampit. Dia mampu bersaing sampai tingkat dunia. Bahkan, dalam satu kompetisi online, dia pernah mengalahkan juara dunia catur Magnus Carlsen dalam satu pertandingan. Bayangkan, orang Sampit sampai bisa mengalahkan juara dunia. Artinya, Sampit ini tidak kekurangan orang-orang hebat,” ujat Gede.
Informasi dihimpun Radar Sampit, karena alasan itulah, Gede bersikeras mengirim sejumlah pecatur junior untuk mengikuti ajang di Palangka Raya tersebut, meski tim pembimbingnya harus berupaya menyiasati mencari dana untuk keberangkatan. Hal tersebut tak sia-sia.
Dukungan sejumlah pihak, terutama Polres Kotim yang mendukung penuh keberangkatan tim catur tersebut, membawa pulang hasil yang membanggakan. Kerja keras dan tekad itu terbayar dengan raihan juara sejumlah pecatur.
”Semoga ke depan lebih banyak lagi dukungan terhadap para pecatur ini. Terutama dalam hal pembinaan. Mereka ini harus rutin dibina. Jangan dibiarkan,” ujar Gede yang juga menjabat Kasatreskrim Polres Kotim ini.
Selain para pecatur junior, di tingkat umum, pecatur senior Kotim juga masuk sepuluh besar, di antaranya Herry Akriawan juara 4, Wahyudinnor juara 6, Mahmudi juara 8, dan Muhammad Fahrin juara 10 untuk kategori catur cepat. (ign)
