Pentingnya Literasi Digital Bagi Guru

Pentingnya Literasi Digital Bagi Guru
BELAJAR MENGAJAR: Proses belajar mengajar di SDN 1 Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng. Seiring kemajuan zaman, guru kini dituntut memiliki kemampuan literasi digital yang mumpuni untuk ikut serta melawan hoaks yang berkembang di masyarakat. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Guru saat ini dituntut untuk dapat membuat, berkolaborasi, dan berbagi konten digital secara bertanggung jawab. Karena itu, kepala sekolah, sumber daya kependidikan, dan guru perlu memahami pentingnya literasi digital dalam pembelajaran.

Hobbs (2010) menjelaskan bahwa literasi digital diawali dengan kemampuan menganalisis dan mengevaluasi. Menganalisis pesan dalam berbagai bentuk dengan mengidentifikasi penulis, tujuan, dan sudut pandang serta mengevaluasi kualitas dan kredibilitas konten. Guru dengan literasi digital kurang baik tidak mampu melakukan tugas ini, dengan risiko informasi yang didapat memiliki kredibilitas rendah.

Kedua, membuat dan berkolaborasi. Ini berkaitan dengan kemampuan mencipta dan berkreasi. Menyusun atau menghasilkan konten dengan menggunakan kreativitas dan kepercayaan diri dalam berekspresi, dengan memperhatikan tujuan, audiens, dan teknik komposisi. Proses pembuatan konten dapat dilakukan sendiri atau bersama dengan guru lain, untuk berbagi pengetahuan dan memecahkan berbagai masalah yang terjadi baik dalam keluarga, tempat kerja dan komunitas.

Ketiga, menggunakan dan membagikan. Keterampilan menggunakan media dan meng akses informasi sangat menentukan seberapa baik guru dapat menggunakan teknologi informasi dan berbagi konten dengan siswa. Konten dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan bahasa, gambar, suara, dan teknologi digital baru akan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran. Siswa milenial sangat menghargai guru yang melek digital. Memiliki akses luas di dunia maya dan bersedia berbagi dengan mereka.

Baca Juga :  Ajaran Menjalin Silaturahmi Saat Idulfitri

Keempat, menerapkan penilaian etis. Guru harus memiliki tanggung jawab sosial di dunia daring sebagai warga dunia digital. Mereka  diharapkan dapat menjadi teladan dalam membuat pilihan yang bertanggung jawab ketika mengakses informasi dan berbagi bahan. Dalam konteks ini, guru hendaknya dapat berperan sebagai role model bagi siswa dalam berselancar di dunia maya, dengan menerapkan tanggung jawab sosial dan standar etika yang tinggi. (Penulis Merupakan Mahasiwi PPG PAI DALJAB 2021 IAIN Palangka Raya)



Pos terkait