Persagi Kobar Gelar Talk Show Protein Hewani Cegah Stunting

Rangkaian Peringatan Hari Gizi Nasional

persagi 1
CEGAH STUNTING: Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar talk show Protein Hewani Cegah Stunting, peringatan hari gizi nasional tahun 2023 di aula Setda Kobar, Minggu (5/2/2023). (Istimewa/Radar Sampit)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia adalah dengan perbaikan gizi. Namun kenyataanya masalah gizi masih pekerjaan rumah yang tidak mudah khususnya terkait stunting.

Hingga kini stunting merupakan salah satu masalah gizi utama yang mendera balita Indonesia yang belum sepenuhnya mampu teratasi.

Bacaan Lainnya

Di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun 2021 terdata anak stunting sekitar 9,68 persen pada tahun 2021 dan telah berhasil diturunkan menjadi 4,78 persen di tahun 2022.

Hal itu terungkap saat Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar talk show Protein Hewani Cegah Stunting, peringatan hari gizi nasional tahun 2023 di aula Setda Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu (5/2/2023).

Kegiatan itu menghadirkan dr Zahrin Afina dan Novi Cahyani, Ahli Gizi Dinkes Kobar sekaligus Ketua Persagi Kabupaten Kobar. “Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kurangnya asupan gizi secara kronis dan infeksi berulang,” kata dr Zahrin Afina dalam pemaparannya.

Baca Juga :  Dari Pelatihan Jurnalistik yang Digelar PWI Kotim (2)

persagi

Namun, lanjutnya, sebelum mendiagnosis anak menderita stunting, harus dilihat terlebih dahulu parameter lainnya. “Karena dengan melihat parameter pendukung lainnya, maka akan menambah referensi kita bahwa stunting itu terjadi karena kekurangan nutrisi atau karena hal yang lain. Sehingga kita dapat memberikan penanganan lanjutan dengan tepat,” tambahnya.

Menurutnya masa penting perkembangan anak terjadi pada seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK). “Seribu HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang,” terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pada masa ini juga disebut sebagai periode emas perkembangan anak. “Karena pada periode ini perkembangan akan sangat cepat terjadi pada sel-sel otak dan adanya pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Perkembangan otak ini bisa dikatakan hampir sempurna yaitu mencapai 80 persen, sehingga akan menentukan kualitas manusia di masa depan,” tegasnya.



Pos terkait