Setelah pembentukan Koperasi Merah Putih, pihaknya akan melakukan pembinaan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam pengelolaan koperasi.
”Kami maklumi SDM koperasi di daerah Kotim masih sangat memerlukan pembinaan. Setelah pembentukan ini, kami akan mempersiapkan SDM-nya dengan mengadakan pelatihan dan sertifikasi supaya nantinya ke depan mereka dapat mengelola koperasi dengan baik dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” ujarnya.
Peningkatan SDM ini penting dilakukan, karena setiap koperasi akan mengelola uang cukup besar hingga Rp3 miliar.
”Himpunan bank negara (Himbara) akan memberikan pinjaman lunak atau biaya permodalan hingga Rp3 miliar. Sehingga, saya harapkan koperasi benar-benar mengelola dan mengembangkan koperasinya dengan baik,” ujarnya.
Kepala Bidang Koperasi Diskoperindag Kotim Nofarin Kalawa menambahkan bahwa sudah ada lebih dari 25 desa dan kelurahan yang sudah membentuk Koperasi Merah Putih.
”Kecamatan MB Ketapang sudah disosialisasi bulan lalu dan yang sudah terbentuk ada lima, Kelurahan MB Hilir 15 Mei, Ketapang 16 Mei, Desa Eka Bahurui 19 Mei, Kelurahan Pasir Putih dan MB Hulu hari ini. Sedangkan, tiga Desa Bapeang,Bapanggang Raya dan Telaga Baru menyusul secepatnya,” kata Nofarin saat dikonfirmasi Radar Sampit, Selasa (20/5).
Selain itu, di Kecamatan Antang Kalang sudah ada 12 desa yang sudah terbentuk secara bertahap mulai Kamis, 15 Mei 2025 lalu. Kemudian, 8 desa di Kecamatan Cempaga dan 16 desa di Kecamatan Mentaya Hulu dikabarkan juga sudah membentuk Koperasi Merah Putih.
”Rekapan data yang sudah terbentuk belum semua kami terima laporannya dari tiap kecamatan. Hari ini sosialusasi dilaksanakan di Kecamatan Telaga Baru dan besok rencananya dilanjutkan sosialisasi di Kecamatan Kotabesi,” pungkasnya. (***/ign)