PT KMA Tegaskan Bukan Perusahaan Bandel

kelapa sawit
Ilustrasi kelapa sawit (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

SAMPIT, radarsampit.com – Perusahaan perkebunan PT Karya Makmur Abadi (KMA) membantah pernyataan Dewan Adat Dayak (DAD) Kotawaringin Timur (Kotim) yang menyebut mereka sebagai perusahaan yang bandel. Perusahaan tersebut menyebut selama ini selalu kooperatif dalam hal apa pun. Termasuk jika ada panggilan dari berbagai pihak terkait.

Hal tersebut ditegaskan Legal PT KMA Yasmin. Dia kembali menanggapi pernyataan Ketua DAD Kotim Untung TR yang menyatakan mereka tidak memenuhi panggilan lembaga tersebut terkait laporan masalah lahan dengan Jarkasi Cs.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Selama ini kami selalu kooperatif, baik undangan maupun panggilan. Bersama DPRD maupun pemerintah kabupaten,” kata Yasmin, Minggu (14/8).

Sepengetahuan Yasmin, pihaknya hanya mendapatkan satu kali panggilan. Hal tersebut berbeda dengan yang disampaikan Ketua DAD Kotim Untung, yang menyebut telah memanggil perusahaan sebanyak tiga kali.

”Setahu saya panggilan cuma sekali. Kalau mengatakan tiga kali, siapa yang terima? Sah tidak? DAD, setiap ada surat, bahasanya selalu memanggil, tidak mengundang,” ujarnya.

Baca Juga :  Kobar Makin Membara, Puluhan Hektare Lahan Terbakar di Dua Desa

Yasmin menjelaskan, bahasa memanggil dan mengundang sangat berbeda. Hal itu yang harusnya dipahami bersama.

Dia juga menyebut, sudah dua kali tidak hadir karena menyangkut klarifikasi di media. Menurutnya, sesuai aturan, apabila pihak yang memanggil membuat statement di media massa, maka dirinya mengklarifikasi di media juga.

”Sekarang saya datang ke media ingin megklarifikasi pernyataan yang ada di media itu. Bahasa saya sesuai dengan yang di media, memang yang saya ketahui sekali pemanggilan. Tapi, saya kroscek lagi ke kantor, ternyata memang ada dua kali, bukan tiga kali yang sampai ke sekretaris (perusahaan),” ucapnya.

Dia juga mengaku pernah mendatangi Kantor DAD Kotim dengan maksud memenuhi panggilan tersebut. Namun, saat itu tidak ada orang di kantor, sehingga dirinya memutuskan pulang.

”Kemudian, kenapa yang membuat statement itu adalah saya, bukan manager, misalnya. Seperti protes mereka. Karena selama ini yang datang ke DAD, kalau ada manajemen saya pasti hadir juga mendampingi. Kalau tidak ada manajemen, biasanya saya yang hadir sendiri. Kalau saya tidak boleh memberikan statement, kenapa diterima saat di sana sebelumnya,” tanya Yasmin.



Pos terkait