Sembilan Cabor Porkab Kotim Lebih Dulu Berlaga

PORKAB-KOTIM
KONFERENSI PERS: Ketua Koni Kotim didampingi Sekretaris Koni Kotim (kanan) dan Ketua Panitia Porkab Kotim 2022 menggelar konferensi pers di Gedung Koni Lantai Dua, Kamis (2/6). (HENY/RADAR SAMPIT)

Selain itu, Raihansyah menekankan bahwa atlet dilarang bermain mewakili dua kecamatan. “Apabila saat pertandingan ada atlet yang terbukti bermain lebih dari satu kecamatan, maka kecamatan yang bersangkutan didiskualifikasi dari Porkab. Tetapi, apabila atlet bermain di dua cabor yang berbeda dan masih dalam satu kecamatan, itu tidak jadi masalah. Misalnya, satu atlet bermain untuk cabor sepak bola dan futsal. Itu tak jadi masalah karena futsal berada di bawah naungan PSSI Kotim,” jelasnya.

Dalam setiap pertandingan, adanya protes dari atlet kemungkinan dapat terjadi. Karena itu, dirinya mengingatkan kepada atlet dan khususnya koordinator di masing-masing cabor yang bersangkutan wajib menyampaikan komplain ke panitia.

Bacaan Lainnya

“Masing-masing koordinator panitia cabor diminta untuk mengkaji betul-betul aturan pertandingan. Ini penting untuk menghindari multitafsir aturan. Saya harapkan tidak ada masalah selama pertandingan berlangsung, para atlet bisa bermain dengan sehat dan dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya,” ujarnya.

Baca Juga :  Bertekad Tingkatkan Kualitas Olahraga Daerah

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim Ahyar Umar mengatakan pertandingan Porkab 2022 tidak jauh berbeda dengan Porprov 2023.

“Ajang Porkab ini sebagai bentuk pemanasan untuk mempersiapkan atlet sekaligus mempersiapkan panitia. Sebenarnya Porkab dan Porprov tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanya peserta Porprov lebih banyak dan panitianya juga lebih banyak, karena melibatkan tidak hanya panitia dari masing-masing cabor di kabupaten dan juga provinsi,” kata Ahyar Umar.

Ahyar mengatakan setelah tahapan Porkab berakhir akan dilanjutkan tahap pembinaan sampai September 2022. “Atlet yang juara Porkab belum tentu mewakili Porprov, karena setelah Porkab ini akan ada pembinaan, dan seleksi lagi,” kata Ahyar.

Ahyar memperkirakan pada Januari 2023 akan memasuki tahap training center atau pemusatan latihan yang kemungkinan besar akan dilaksanakan di Pulau Jawa.

“Ada kemungkinan ada atlet yang lebih baik lagi itu akan lanjut ke Porprov kenapa tidak. Pada dasarnya Porkab ini bagian dari syarat menuju Porprov. Semua itu dimulai dari Porcam, Porkab, Porprov, PON hingga ajang Olimpiade,” tandasnya. (hgn/yit)



Pos terkait