Yang jelas, dia ingin memastikan berbagai persoalan dan program bisa tertangani. Mulai dari persoalan stunting, masalah pendidikan, kesehatan dan sebagainya. “Nanti kami evaluasi lagi programnya biar lebih tepat sasaran, biar yang benar-benar menerima biar bisa menerima manfaat,” imbuhnya.
Kemudian untuk program prioritas makan gratis, walikota solo itu mengaku masih memikirkan skemanya. Baik menyangkut penerimanya, menu makanan, logistik, hingga proses distribusi.
Sementara itu, salah satu program andalan Prabowo yakni makan siang gratis mendapat wanti-wanti dari KPK. Sebab rawan korupsi. Menanggapi itu, Ketua TKN Rosan Roeslani memastikan semua program akan mengacu kepada aturan. “(Ikut) Semua aturan yang ada, semua kebijakan yang ada, sehingga ini dapet dirasakan asas manfaatnya,” ungkapnya.
Kalangan pengusaha mencermati dan menyampaikan catatannya terhadap program-program ke depan yang diusung oleh pasangan Prabowo dan Gibran. Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan yang perlu disorot termasuk di dalamnya adalah kata kunci hilirisasi.
”Tentu ini membutuhkan arus investasi yang besar. Dan program lainnya tentang peningkatan lapangan kerja, ini tentunya membutuhkan kualitas investasi yang lebih mampu menyerap tenaga kerja,” ujar Ajib.
Menurut dia, data empat tahun terakhir menunjukkan bahwa, dari tahun 2019 sampai tahun 2023 investasi selalu mencapai target, tetapi penyerapan tenaga kerja tidak mencapai target. ”Keputusan MK ini juga menjadi variabel pendorong arus investasi yang besar dan berkualitas,” beber Ajib.
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsyad Rasjid mengatakan bahwa tantangan perekonomian di masa mendatang sangat berat, sehingga walaupun pergantian pemerintahan baru akan dilaksanakan Oktober mendatang, permasalahan perekonomian tetap harus dibahas sejak sekarang.
Menurutnya, hal ini karena pengembangan ekonomi domestik harus berjalan terus, terutama untuk membuat UMKM lokal naik kelas. ”Karena balik lagi untuk mengatasi tantangan ekonomi yang harus kita jaga bagaimana perkembangan UMKM kita,” beber Arsyad.